Latest News

Saturday, December 31, 2011

PELAYAN YANG RENDAH HATI

PELAYAN YANG RENDAH HATI
Kisah Para Rasul 20:19
Dengan segala kerendahan hati (tapeinophrosune, kesederhanaan) aku melayani (douleou, mengabdi kepada) Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan (peirasmos, nyala api siksaan; pembujukan) dari pihak (epiboule, komplotan) orang Yahudi yang mau membunuh aku.

Mengapakah seorang pelayan itu harus rendah hati?
Mikha 6:8       Merupakan tuntutan dari TUHAN: berlaku adil, mencintai kesetiaan, rendah hati.
Efesus 4:2      Karena suatu perintah: Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut (prautes, sifat/sikap lemah lembut, kerendah-hatian) dan sabar (makrothumia, berlapang hati, ketekunan, ketahanan). Tunjukkanlah kasihmu dengan saling membantu.
Kolose 3:12    Hukumnya wajib, yaitu wajib mengenakan: belas kasihan (splagchnon, kasih sayang, cinta karena belas kasihan dan rahmat Allah), kemurahan (oiktirmos, belas kasihan; splagchna oiktirmou, kemurahan yang mendalam/mesra), kerendahan hati (chrestotes etos, kebaikan hati), kelemah lembutan dan kesabaran.
I Petrus 3:8    Layak untuk dilakukan: Hendaklah kamu semua seia sekata (homophron, sependapat), seperasaan (sumpathes, sehati), mengasihi saudara-saudara seiman (philadelpos, mencintai sesama orang Kristen; sesama manusia), penyayang (eusplagchnos, murah hati, baik hati) dan rendah hati.

Apakah rendah hati itu?
Filipi 2:3         Kerendahan pikiran yang menganggap bahwa yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; tanpa mencari kepentingan sendiri (epitheia, sikap suka berkelahi) atau puji-pujian yang sia-sia (kenodoxia, bualan, kemegahan kosong, kesombongan).
I Petrus 5:5    Orang yang tidak congkak (huperephanos, angkuh sombong)

Berkat Tuhan bagi orang yang rendah hati
Mazmur 22:27 Akan makan dan kenyang
Mazmur 25:9  Allah akan membimbing menurut hukum dan akan mengajarkan jalan-jalan-Nya.
Mazmur 34:3  Akan mendengar dan bersukacita karena jiwanya bermegah di dalam TUHAN.
Mazmur 37:11Akan mewarisi negeri & bergembira krn kesejahteraan yang berlimpah2.
Mazmur 69:33 Akan bersukacita karena hatinya hidup kembali.
Mazmur 149:4 Allah akan memahkotainya dengan keselamatan
Amsal 3:34     Dikasihi Allah, Yakobus 4:6.
Amsal 15:33   Mendatangkan kehormatan, 18:12, kebalikan dari tinggi hati yang mendatangkan kehancuran.
Amsal 22:4     Ganjarannya adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.
Amsal 29:23   Akan menerima pujian.
Yesaya 57:15 Akan bersemayam bersama Allah di tempat tinggi yang kudus, sehingga semangat hidupnya bangkit kembali.
Zefanya 2:3    Akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.
Zefanya 3:12  Akan hidup dalam perlindungan TUHAN.
Matius 11:29  Jiwamu akan mendapatkan ketenangan (anapausis, perhentian).
II Korintus 7:6 Allah akan menghibur (parakaleo, mengatkan hati, menjawab dengan ramah)nya.
I Petrus 5:5    Allah akan memberikan anugerah-Nya kepada orang yang rendah hati.
I Petrus 5:6    Allah akan meninggikan (hupsoo, mengagungkan, mengangkat) tepat pada waktunya (kairo, saatnya, masanya, waktu yang baik; kesempatan).

Akibat bagi orang yang tidak mau rendah hati
Ayub 22:29     Allah akan merendahkannya.
Yehezkiel 21:26 �Yang rendah harus ditinggikan, yang tinggi harus direndahkan�
Matius 23:12  �Siapa saja yang meninggikan diri, ia akan direndahkan (tapeinos, dimiskinkan, dimurungkan; putus asa) dan siapa saja yang merendahkan diri, ia akan ditinggikan.� (Lukas 14:11).
                                                                                                                           Oleh: Wawan Widjanarko

P E N G A Y O M A N

P E N G A Y O M A N

  1. Pentingnya kepemimpinan
            Tuhan menempatkan pemimpin baik di dalam negara, gereja, maupun di dalam keluarga untuk kebaikan, Roma 13:4. Tanpa adanya kepemimpinan yang baik pasti akan timbul kekacauan. Menurut Hakim-Hakim 17:6, 21:25, yang terjadi apabila tidak ada raja/pemimpin maka setiap orang akan berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri. Sedangkan orang semacam ini disebut sebagai pendurhaka/pemberontak yang menurut I Samuel 15:23 sama dengan penyembah berhala. Tuhan Yesus mengumpamakan mereka itu seperti domba (probaton, biri-biri) yang tidak bergembala (poimen, berpendeta) sehingga menjadi lelah (skullo, menyusahkan diri, mengganggu, resah, risau; keadaan domba yang ditinggalkan oleh gembalanya yang jahat) dan terlantar (rhipto, melemparkan, membuang, mencampakkan; tidak berdaya; seperti keadaan domba yang dikulitu oleh gembalanya yang kejam, sehingga menderita sakit/kesakitan), Matius 9:36. Hidup tidak terarah yang dapat menyebabkan kesesatan dan diterkam binatang buas.

  1. Pola kepemimpinan dalam Gereja
            Di dalam Alkitab, Allah mengatur pola kepemimpinan bersifat jamak, bukan tunggal. Tujuannya agar mereka dapat menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan lebih baik karena terhindar dari kesalahan yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Hal ini tercermin dalam pola kepemimpinan Musa dengan menetapkan 70 orang tua-tua untuk memimpin secara bersama-sama, Keluaran 24:1, Bilangan 11:16-17. Karena secara rohani, justru dengan pola kepemimpinan bersama terletak kuasa rohani yang lebih besar pula, Matius 18:19-20, Pengkhotbah 4:9-12.
            Dalam Alkitab, para pemimpin jemaat disebut penatua, yang jumlahnya selalu lebih dari satu orang. Dalam Kisah Para Rasul 14:23 disebutkan bahwa di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan (cheirotoneo, mengangkat, menunjuk seseorang; memilih dengan mengacungkan tangan) penatua-penatua bagi jemaat. Karena itu Paulus menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus yang jaraknya 48 Km dengan pesan supaya �para penatua jemaat� datang (metakaleomai, memanggil, menyuruh datang; memanggil [supaya datang) ke Miletus, 20:17. Demikian juga Titus selalu mengatur dan menetapkan (kathistemi, menetapkan sebagai pimpinan, mengangkat, menjadikan diri) para penatua di setiap kota sesuai dengan pesan (diatasso, mengatur, menetapkan, memesankan, menyediakan) Paulus, Titus 1:5.
            Dalam Alkitab, keputusan harus diambil berdasarkan keputusan kesepakatan bersama. Apabila tidak tercapai kata sepakat, para pemimpin berdoa mencari kehendak Tuhan. Dalam hal seperti ini, penting sekali peranan dari orang yang diurapi Tuhan dengan wibawa rohani yang lebih tinggi. Hal ini nampak dalam kepemimpinan rasul Petrus di antara para rasul yang lain dalam menyelesaikan setiap masalah yang rumit, Kisah Para Rasul 5:1-10, 15:5-21.
            Penentuan siapa yang dianggap lebih senior di antara para penatua yang ada, tidak akan menjadi masalah apabila para penatua yang ditetapkan adalah orang-orang yang dapat dipertanggungjawabkan kerohaniannya. Sebab justru dalam kedewasaan rohani mereka akan bersikap peka kepada pimpinan Tuhan, Filipi 2:3.
            Tujuan dari pola kepemimpinan jamak adalah:
  1. Saling melengkapi, karena tidak ada pemimpin yang sempurna.
  2. Saling mengayomi, supaya mereka tidak mengalami kejatuhan.
  3. Terjadinya keseimbangan dalam pola/gaya kepemimpinan, sehingga keperluan jemaat terpenuhi.

  1. Penatua dan Diaken
            Kepemimpinan dalam jemaat lokal ditaruh di atas bahu para penatua. Merekalah yang bertanggung jawab untuk menggembalakan dan mengawasi/menilik jemaat, sebagaimana yang terdapat dalam Kisah Para Rasul 20:28, I Petrus 5:1-2.
            Jagalah (prosecho, memperhatikan dengan baik-baik, waspada terhadap; melayani sebagai imam, berhati-hati) dirimu, dan jagalah seluruh kawanan (poimnion, kawanan [domba]; jemaah), karena kamulah yang ditetapkan (tithemi, diletakkan, ditempatkan, ditaruh, ditentukan, diputuskan) Roh Kudus menjadi pengawas (episkopos, penilik, para penatua gereja) untuk menggembalakan (poimaino, memerintah) jemaat Allah yang diperoleh (peripoieomai, didapatkan, diselamatkan [nyawa])-Nya dengan darah-Nya sendiri, Kisah Para Rasul 20:28.
            Aku menasehatkan para penatua (presbuteros, para penilik jemaat, pengetua; yang lebih tua; tertua; orang yang tua) di antara kamu, aku sebagai teman penatua (sumpresbuteros, sesama penatua) dan saksi (martus, martir, syahid) penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan (apokalupto, disingkapkan, membuka [rahasia]) kelak. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah (kata theon, sesuai dengan [perintah/cara] Allah), dan jangan karena mau mencari keuntungan (aischrokerdos, dengan serakah, dengan semangat mencari keuntungan yang tidak jujur), tetapi dengan pengabdian diri (prothumos, dengan kesudian, dengan semangat, dengan hasrat), I Petrus 5:1-2.
            Sebutan sebagai penatua itu merupakan status, penilik jemaat merupakan tugasnya, sedangkan gembala merupakan fungsinya. Jadi seorang pemimpin jemaat itu menyandang tiga sebutan itu sekaligus.
            Di dalam menjalankan fungsi penggembalaannya, para penatua (presbyteros, berasal dari kata syn = bersama-sama dan hodos = sama-sama jalan, satu jalan [dalam Kristus], dapat diartikan sehidup dan sepelayanan yang baru ada sekitar tahun 45 M) dibantu oleh para diaken (sudah ada sejak tahun 33 M) yang bertugas melayani jemaat dalam keperluan jasmani/duniawi. Sehingga para penatua berkonsentrasi khusus dalam hal doa dan pelayanan firman, Kisah Para Rasul 6:2-4. Dalam hal rumah tangga, seorang diaken haruslah suami dari satu istri dan mengurus anak-anak dan keluarganya dengan baik, I Timotius 3:12. Sedangkan para wanita yang melakukan tugas pelayanan sebagai diaken disebut diakones.
  1. Lima karunia pelayanan
            Lima karunia pelayanan menurut Efesus 4:11, terdiri dari rasul, nabi, pemberita Injil, gembala dan pengajar. Tugas mereka adalah untuk memperlengkapi (katartismos, pelengkapan, penyempurnaan) orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan (diakonia, pelayanan diaken; sumbangan, bantuan), bagi pembangunan tubuh Kristus, ayt. 12.
            Itulah sebabnya mengapa apabila ada anggota jemaat yang melakukan pelanggaran terhadap kebenaran firman Tuhan ditertibkan oleh para penatua.

  1. Tanggungjawab pemimpin jemaat
            Secara umum tugas penatua atau pemimpin jemaat adalah:
  1. Memimpin (proistamai, berwenang terhadap [sesuatu hal], mengurus; membantu, memperhatikan; melakukan [sesuatu]), I Timotius 5:17.
  2. Memberi makanan rohani yang baik, Mazmur 23:1-3.
  3. Menjaga (prosecho, waspada/berhati-hati terhadap, memperhatikan dengan baik-baik; melayani sebagai imam) kawanan domba dari bahaya, Kisah Para Rasul 20:28.
  4. Merawat kerohanian jemaat, Yehezkiel 34:16.
  5. Menjadi teladan (tupos, contoh, pola, patokan), I Petrus 5:3.
Dengan demikian pemimpin jemaat bertanggungjawab dalam menentukan arah atau visi, serta menjaga agar arah yang ditempuh jemaat tetap sesuai dengan visi itu. Karena tugas dan tanggungjawab para penatua sangat besar, maka sebelum ditetapkan sebagai seorang penatua, ia harus diuji terlebih dahulu berdasarkan I Timotius 3:2-7 dan Titus 1:5-9.

  1. Tanggungjawab jemaat terhadap pemimpinnya, antara lain:
  1. Menghormati (oida, mengakui, mengetahui, mengerti; mengenal; mengingat) serta menjunjungnya dalam kasih, I Tesalonika 5:12-13.
  2. Mentaati (upeiko, tunduk, takluk, mengakui kekuasaannya) pemimpin mereka, Ibrani 13:17.
  3. Tidak tergesa-gesa menerima (paradechomai, menyambut) tuduhan terhadap mereka, I Timotius 5:19.
  4. Mengingat (mnemoneuo, menyebut, memberitakan tentang) mereka dalam doa, Ibrani 13:7.
Sebelum kita meminta nasehat kepada pemimpin jemaat, mintalah nasehat terlebih dahulu kepada mentor kita. Apabila mereka mengalami kesulitan maka mereka akan meneruskannya kepada pimpinan jemaat. Untuk itu para anggota jemaat harus mengingat kebutuhan harian mereka , karena waktu mereka digunakan secara penuh untuk melayani kita, Galatia 6:6, I Timotius 5:17-18.
 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam firman, berbagi (koinoneo, mendapat bagian; ikut bertanggung jawab; membagi dengan) segala sesuatu yang baik dengan orang yang memberikan pengajaran (katecheo, memberitahu, mengajar) itu, Galatia 6:6.
Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar. Bukankah Kitab Suci berkata: �Janganlah engkau memberangus (phimoo, mendiamkan [dibuat diam]; dalam tradisi Ibrani itu sebagai larangan keras) mulut lembu yang sedang mengirik,� dan lagi �seorang pekerja patut mendapat upah (misthos, ganjaran; harga)nya.� I Timotius 5:17-18.
Para pelayan yang sepenuh waktu melayani Tuhan, biasanya menerima tunjangan kehidupan dari persepuluhan. Mereka mengguakan sebagian dari persepuluhan itu dalam jumlah yang tetap dan wajar. Sedangkan kelebihannya mereka persembahkan kembali kepada Tuhan melalui gereja tempat mereka melayani.
Selama ini, sudahkah Anda dengan setia menggembalikan persepuluhan dari keuangan Anda kepada Tuhan melalui gereja di mana Saudara memperoleh pengayoman secara rohani?

                                                                                                               Oleh: Wawan Widjanarko

PEMBERONTAKAN SEBAGAI AKAR TERORISME BAGI KAUM RADIKAL

PEMBERONTAKAN SEBAGAI AKAR TERORISME BAGI KAUM RADIKAL
Bilangan 14:9
Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.

Pendahuluan
            Kata �pemberontakan�, bisa berarti penentangan terhadap kekuasaan yang sah. Sedangkan pemberontak adalah orang yang melawan atau menentang kekuasaan yang sah, pendurhaka; orang yang sifatnya suka memberontak atau melawan. Berasal dari kata berontak, yang berarti melawan, tidak mau mematuhi perintah, meronta-ronta hendak melepaskan diri, melawan kekuasaan pemerintahan karena tidak setuju dengan aturan yang ditetapkan.
            Pengertian terorisme adalah tindakan-tindakan teror, yaitu setiap tindak perbuatan kejam dan sewenang-wenang. Sedangkan pengertian radikal adalah tindakan kekerasan dalam hal politik. Radikalisme adalah aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan.
            Menurut Said Aqil Siradj, ketua PB NU dalam tulisannya di Jawa Pos tanggal 28 Juli 2009 yang berjudul �Akar Gerakan Islam Radikal�, radikalisme dalam bahasa Arab disebut syiddah al-tanatu, yang berarti keras, eksklusif, berpikiran sempit, rigid, serta memonopoli kebenaran.

Pengertian pemberontakan menurut Alkitab.
            Menurut Ulangan 1:26, 32, 9:23, Mazmur 106:24, pemberontakan adalah suatu sikap yang tidak percaya kepada TUHAN dan menentang titah-titah-Nya serta tidak mau mendengarkan suara-Nya. Bersepakat melawan TUHAN pun menurut Bilangan 16:11, dikatakan sebagai sikap pemberontakan.
            Menurut Yosua 22:16, 22, perbuatan yang tidak setia terhadap Allah atau berubah setia terhadap TUHAN juga disebut sebagai pemberontakan. Nehemia 9:26 berpendapat bahwa sikap durhaka terhadap Allah, membelakangi hukum-Nya dengan membunuh para nabi-Nya yang memperingatkan mereka dengan maksud agar mereka berbalik kepada Allah, serta berbuat nista yang besar termasuk dalam kategori memberontak.
            Menurut kitab Mazmur 78, dengan terus berbuat dosa terhadap Yang Mahatinggi, (17), mencobai dan tidak berpegang pada peringatan-peringatan Allah, (56) serta selalu menyusahkan hati TUHAN (40), atau mendukakan (lupeo, menyakiti, menyedihkan, berdukacita) Roh Kudus, Yesaya 63:10, Efesus 4:30, itu juga disebut sebagai sikap memberontak.
            Hati yang selalu melawan, menyimpang dan menghilang, Yeremia 5:23 serta tidak mau membuang dewa-dewanya yang menjijikkan, tidak meninggalkan berhala-berhalanya, tidak hidup menurut ketetapan-ketetapan TUHAN dan menolak peraturan-peraturan TUHAN, melanggar kekudusan hari-hari Sabat TUHAN, Yehezkiel 20:8, 13, 21, itu semua termasuk dalam pengertian pemberontakan.

Karakteristik pemberontak.
            Mereka disebut sebagai pendurhaka, yang hatinya tidak tetap dan jiwanya tidak setia kepada Allah, 78:8. Mereka mempunyai mata tetapi tidak dapat melihat, mereka mempunyai telinga tetapi tidak dapat mendengar, Yehezkiel 12:2. Sehingga mereka dapat berkhianat dengan sekeji-kejinya, Yesaya 48:8.
            Walaupun Lukas 21:9 telah menubuatkan adanya pemberontakan (hakatastasia, kekacauan, kerusuhan) namun kita tidak perlu takut dan gentar melihat muka para pemberontak, Yehezkiel 3:9, sebab mereka tidak dapat meninggikan diri, Mazmur 66:7.

Beberapa contoh pemberontakan yang terdapat dalam Alkitab.
            Dalam Bilangan 16:1-2, Korah, Datan dan Abiram memberontak melawan Musa ditambah dengan 250 orang Israel yang kenamaan, dan segenap umat Israel (19). Itulah yang membuat Allah ingin menghancurkan mereka dalam sekejap mata, (21).
            Tetapi Musa dan Harun sendiri juga pernah memberontak terhadap titah Allah ketika di mata air Meriba dekat Kadesh di padang gurun Zin, yang menyebabkan Musa tidak dapat masuk ke tanah Kanaan, Ulangan 3:23-27. Namun Musa masuk Kerajaan seribu tahun, Matius 17:1-4.
            Rupanya bangsa Israel tidak hanya memberontak terhadap Musa, tetapi mereka juga memberontak terhadap keluarga Daud, I Raja-Raja 12:19. Dan memang benar apa yang dikatakan oleh nabi Yehezkiel bahwa Israel adalah bangsa pemberontak, bukan hanya kepada para pemimpinnya tetapi juga kepada TUHANnya, 2:3-8, 5:6, 44:6.
            Yesaya 1:23 juga membenarkan bahwa para pemimpinnya adalah pemberontak dan bersekongkol dengan pencuri, suka menerima suap dan mengejar sogok, tetapi tidak mau membela anak-anak yatim dan perkara para janda. Hosea 9:15 juga setuju kalau semua pemuka mereka adalah pemberontak.
Seorang abdi Allah dari Yehuda pun dapat memberontak terhadap titah Tuhan dengan tidak berpegang pada segala perintah yang diperintahkan kepadanya. Akibatnya ia mati diterkam singa, I Raja-Raja 13:21, 26. Samaria pun memberontak terhadap Allahnya. Akibatnya ia pun mendapatkan hukuman, bahwa mereka akan tewas oleh pedang, bayi-bayinya akan diremukkan, para perempuan yang mengandung akan dibelah perutnya, Hosea 14:1.
Demikian halnya dengan Yerusalem, ia disebut sebagai kota durhaka dan jahat, yang selalu mendatangkan kengerian kepada para raja dan daerah-daerah, orang-orangnya selalu mengadakan pemberontakan sejak zaman dulu, Ezra 4:12, 15, 19.
            Dalam II Raja-Raja 1:1, Moab memberontak terhadap Israel. Edom memberontak, ingin membebaskan diri dari kekuasaan Yehuda, 8:20, dan Libna pun memberontak pada masa itu juga, (22). Hizkia pun memberontak terhadap Asyur dan tidak lagi takluk kepadanya, 18:7, 19-20. Zedekia juga memberontak terhadap raja Babel, 24:20.
            Dalam Perjanjian Baru pun terdapat beberapa pemberontak, seperti Teudas yang mengaku bahwa dirinya adalah �Mesias� dengan 400 orang pengikutnya. Dan Yudas orang Galilea, penggerak pemberontakan menentang Roma pada tahun 6 Masehi, Kisah Para Rasul 5:36, 37. Walaupun  pemberontakan itu berhasil dibasmi namun mereka tetap mempertahankan semangat Zelotisme hingga 60 tahun kemudian. Dialah pendiri Partai Zelot. Disebut orang Zelot karena mereka fanatik meneladani Matatias yang selalu zelos (bersemangat besar) untuk Allah melawan Antiokhus IV. Juga meneladani Pinehas yang menunjukkan semangat besar pada masa kemurtadan di Bilangan 25:11, Mazmur 106:30.
            Orang-orang Yahudi nasionalis yang zelotis pada pertengahan abad pertama mempersenjatai diri dengan belati tersembunyi. Secepat kilat dan di luar dugaan mereka akan menghabisi orang yang dianggap musuh bangsa. Ke-4.000 pengacau bersenjata (sikarios, teroris, pembunuh; sikarioi, orang-orang berbelati) dalam Kisah Para Rasul 21:38 itu kemungkinan besar adalah orang-orang Zelot.
            Dalam Markus 15:7 dan Lukas 23:19, Barabas dimasukkan ke dalam penjara karena mengadakan suatu pemberontakan (stasiastes, penghasut revolusi; stasis, sengketa, perselisihan, pertikaian, perbantahan; kerusuhan; pemberontakan; keberadaan, eksistensi) di dalam kota dan peristiwa pembunuhan, karena Barabas adalah seorang penyamun (leistes, perampas, pemberontak), Yohanes 18:40.
            Ternyata pemberontakan juga terjadi dalam kehidupan rumah tangga. II Timotius 3:2 menubuatkan bahwa pada akhir zaman anak pun akan berontak terhadap orang tuanya dan tidak tahu berterima kasih. Bahkan akan membunuh orang tuanya, Matius 10:21. Mikha 7:6 jauh-jauh hari telah mengatakan bahwa musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya: anak laki-laki menghina ayahnya, anak perempuan menghina ibunya, menantu perempuan melawan ibu mertuanya.   

Akibat dari pemberontakan
            Akibat pemberontakan menurut Hosea 7:13, akan celaka dan binasa, termasuk anak-anak pemberontak, Yesaya 30:1. Para pemuda-pemudinya akan diangkut pergi sebagai tawanan, Ratapan !;18. TUHAN akan memisahkan orang-orang yang memberontak dari tengah-tengahmu, dibawa ke luar negeri sebagai orang asing dan tidak akan masuk ke tanah Israel, Yehezkiel 20:38.
Yesaya 1:20 menyebutkan dimakan oleh pedang, dan akan dihancurkan bersama dan akan habis lenyap (28). Bangkainya akan dimakan ulat yang tidak akan mati dan apinya tidak akan padam. Semuanya itu akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup, 66:24, Markus 9:44, 46, 48. Dengan demikian maka segala pemberontakannya tidak akan diampuni oleh TUHAN, Ratapan 3:42, jika tidak mau bertobat.

Sikap Allah bagi para pemberontak
            Sesungguhnya Allah telah menghapus dosa pemberontakan oleh karena Dia sendiri, dan Allah tidak akan mengingat-ingat lagi dosanya, Yesaya 43:25. Seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosanya seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau! 44:22.
            Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, 53:5. Ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dank arena pemberontakan kita Ia kena tulah (8), dan Ia terhitung di antara para pemberontak, sekalipun Ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk para pemberontak (12). Hal itu digenapi melalui pengorbanan Yesus dalam Lukas 22:37.  

Pertobatan bagi para pemberontak.
            Untuk bertobat dari segala macam bentuk pemberontakan, maka kita harus mengucapkan seperti yang terdapat dalam Yesaya 59:12-13, �Sungguh, dosa pemberontakan kami banyak di hadapan-Mu dan dosa kami bersaksi melawan kami; sungguh, kami menyadari pemberontakan kami dan kami mengenal kejahatan kami: kami telah berontak dan mungkir terhadap TUHAN, dan berbalik dari mengikuti Allah kami, kami merancangkan pemerasan dan penyelewengan, mengandung dusta dalam hati dan melahirkannya dalam kata-kata.�
            �Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu, dan kami tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri,� Daniel 9:5-6.

Penutup
            Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ, Hosea 14:10.

                                                                                                                    Oleh: Wawan Widjanarko

BEBAS DARI RASA TAKUT

BEBAS DARI RASA TAKUT
Ibrani 13:6
Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata, �Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

Pendahuluan
            Rupanya rasul Paulus mengutip dari Mazmur 118:6 yang berbunyi, �TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
            Kata yang senada juga terdapat dalam 27:1, �TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?�
            Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? 56:4-5, 12.

Beberapa alasan yang membuat orang takut
1.    Karena ketelanjangan, Kejadian 3:10. Walaupun pada mulanya ketelanjangan bukanlah sesuatu yang memalukan, 2:25, tetapi karena manusia telah jatuh ke dalam dosa, sehingga rasa malu itu menyelimutinya, 3:7.
2.    Tidak mempunyai anak, Kejadian 15:1-3, karena mandul, 11:30, Kisah Para Rasul 7:5.
3.    Anak-anaknya dirampas, Kejadian 31:31.
4.    Ternak (hasil jerih payah) dijarah, Kejadian 32:7-8.
5.    Dinunuh, Kejadian 32:11.
6.    Dibawa ke rumah Yusuf yang pada waktu itu menjabat sebagai perdana menteri, Kejadian 43:18.
7.    Memandang Allah, Keluaran 3:6.
8.    Karena Firaun dan tentaranya mengejar bangsa Israel, Keluaran 14:10.
9.    Karena tidak menyediakan hati dan tidak menadahkan tangan kepada-Nya; tidak menjauhkan kejahatan, dan tetap membiarkan kecurangan, Ayub 11:13-15.
10.  Karena mengeluh memikirkan penyakit yang tidak kunjung sembuh sehingga hatinya kesal akibat penderitaan yang dialaminya, Ayub 21:4-6, sementara kehidupan orang fasik terlihat lebih enak, ayt. 7-13.
11.  Karena celaka yang berasal dari Allah, Ayub 31:23.
12.  Karena kekejutan yang tiba-tiba, Amsal 3:25.
13.  Karena Aram telah berkemah di wilayah Efraim, Yesaya 7:2.
14.  Karena pemberontakan yang melampaui batas, Ratapan 1:20.
15.  Karena kesalahannya sendiri, Yehezkiel 7:16-17.
16.  Karena kurang percaya, Matius 8:26, Markus 4:40.
17.  Karena melihat kuasa Allah, orang lumpuh dapat berjalan, Matius 9:8, Lukas 5:26, orang mati dapat bangkit (egeiro, muncul; bangun; tampil) kembali, Zakharia yang bisu dapat berbicara kembali, 7:16, Keluaran 15:11, Lukas 1:63-65.
18.  Karena melihat Yesus berjalan di atas air, Matius 14:26, Markus 4:41.
19.  Karena melihat Yesus bangkit dan gempa bumi, Matius 27:54, Wahyu 11:13.
20.  Takut setelah menyentuh jubah Yesus, karena pendarahannya langsung berhenti (xeraino, melayukan; menjadi kering ), Markus 5:29, 33.
21.  Karena melihat awan turun dan masuk menaungi Yesus, Musa, dan Elia, Markus 9:6, Lukas 9:34.
22.  Para imam kepala dan para ahli Taurat takut, karena orang banyak takjub (ekplessomai, gempar) kepada pengajaran Tuhan Yesus, Markus 11:18.
23.  Karena akan disalib, Markus 14:33, Lukas 22:44.
24.  Karena melihat para rasul mengadakan banyak mujizat dan tanda ajaib, Kisah Para Rasul 2:43.
25.  Mendengar Ananias rebah (pipto, jatuh hancur; mati) dan meninggal dunia, Kisah Para Rasul 5:5, 11.
26.  Karena melihat malaikat, Hakim-Hakim 6:22-23, Matius 28:2-5, Markus 16:5, 8, Lukas 2:9-10, Kisah Para Rasul 10:4..
27.  Melihat orang yang dirasuk roh jahat, Kisah Para Rasul 19:16-17.
28.  Karena mungkin rasul Paulus datang dengan membawa cemeti (rhabdos, cambuk; tongkat, tonggak, batang), II Korintus 7:11, I Korintus 4:21.

Beberapa macam ketakutan
1.    Takut kepada firman TUHAN, Keluaran 9:20, Hagai 1:12.
2.    Takut kepada tangan kebesaran Allah, Keluaran 15:16.
3.    Takut menduduki negeri musuh, Ulangan 1:21.
4.    Takut kepada bangsa Israel, Ulangan 2:25, 11:25, Nehemia 6:16.
5.    Takut kepada Allah selama hidup di muka bumi, Ulangan 4:10, Lukas 23:40.
6.    Takut berbuat jahat, Ulangan 13:11.
7.    Takut untuk berperang, Hakim-Hakim 7:3.
8.    Takut kepada rakyat, I Samuel 15:24.
9.    Saul takut kepada Daud sebagai musuh seumur hidupnya, I Samuel 18:29.
10.  Takut membangun, Ezra 4:4.
11.  Takut kepada segala macam kesusahan, Ayub 9:28.
12.  Saat beribadah kepada TUHAN, Mazmur 2:11.
13.  Takut kepada maut, Mazmur 55:5-6, Ibrani 2:15.
14.  Takut kepada orang banyak atau khalayak ramai, Matius 14:5, 21:26, Markus 11:32, Ayub 31:34.
15.  Takut kepada Tuan yang kejam (austeros, keras, menuntut dengan ketat), Lukas 19:21.
16.  Takut (sunoche, cemas, prihatin) akan tanda-tanda pada matahari, bulan, dan bintang-bintang (astron, gugus bintang), Lukas 21:25.
17.  Takut terhadap para pemuka Yahudi, Yohanes 7:13, 19:8, 38, 20:19.
18.  Takut kepada Saulus, Kisah Para Rasul 9:26.
19.  Takut kepada roh perbudakan (douleia, perhambaan; yang menjadikan kamu budak), Roma 8:15.
20.  Takut kepada perintah raja, Ibrani 11:23.


Orang yang tidak takut akan TUHAN
            Orang yang tidak mempunyai rasa takut kepada Allah itu disebut sebagai orang fasik, yaitu orang yang suka membangkang perintah Tuhan, Mazmur 36:2. Contohnya ialah orang Amalek, Ulangan 25:17-18.
Tuhan Yesus dalam Lukas 18:2-5 pernah menyampaikan suatu perumpamaan tentang seorang hakim di sebuah kota yang tidak takut kepada Allah dan tidak menghormati seorang pun (entrepo, memalukan, tidak peduli kepada [seseorang]). Di kota itu ada seorang janda yang selalu datang ke hakim itu dan berkata: Belalah hakku (ekdikeo, membalaskan, membenarkan perkara terhadap [seseorang], usahakanlah keadilan bagiku) terhadap lawan (antidikos, musuh [di pengadilan])ku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolaknya. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus ia datang dan akhirnya menyerang (hupomiazo, memukul, meninju) aku.
Walaupun rasa takut kepada (apenanti, di depan, di hadapan) Allah tidak ada pada orang itu, Roma 3:18, namun hakim itu segera membenarkan perkara janda itu. Allah pun pasti akan membenarkan (ekdikesis, membalaskan; menghukumkan) orang-orang pilihan (eklektos, dipilih; terpilih)-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya, Lukas 18:7. Tetapi permasalahannya adalah, jika Yesus datang kelak, apakah Ia masih mendapati iman (si hakim itu atau kita) di bumi? Sia-sialah usaha baik kita menolong orang yang lemah tanpa mempunyai iman kepada Tuhan Yesus!
            Amsal 29:25 mengatakan: Takut kepada orang mendatangkan jerat, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, dilindungi. Orang-orang benar akan melihat dan menjadi takut, lalu mentertawakan orang yang tidak menjadikan Allah sebagai tempat pengungsiannya, yang percaya akan kekayaannya yang melimpah, dan berlindung pada tindakan penghancurannya, Mazmur 52:8-9. Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah, Pengkhotbah 5:6.
 Masakan kamu tidak takut kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, kamu tidak gentar terhadap Aku? Bukankah Aku yang membuat pantai pasir sebagai perbatasan bagi laut, sebagai perhinggaan tetap yang tidak dapat dilampauinya? Biar pun ia bergelora; ia tidak sanggup, biar pun gelombang-gelombang ribut, mereka tidak dapat melampauinya! Yeremia 5:22.
            Aku sangka: Tentulah ia sekarang akan takut kepada-Ku, akan mempedulikan kecemasan dan segala yang Ku-tugaskan kepadanya tidak akan lenyap dari penglihatannya. Tetapi sesungguhnya mereka makin giat menjadikan busuk perbuatan mereka, Zefanya 3:7.
Walau sebenarnya Allah akan mengikat perjanjian kekal dengan mereka, bahwa Aku tidak akan membelakangi mereka, melainkan akan berbuat baik kepada mereka; Aku akan menaruh takut kepada-Ku ke dalam hati mereka, supaya mereka jangan menjauh dari pada-Ku, Yeremia 32:40. Supaya nantinya semua orang akan takut dan memuliakan Tuhan, sebab Tuhan adalah kudus (hosios, saleh) sehingga semua bangsa akan datang (heko, tiba) sujud menyembah Tuhan, karena telah nyata kebenaran (dikaioma, ketetapan, peraturan; perbuatan yang benar) segala penghakiman-Nya, Wahyu 14:7, 15:4.
Dalam Wahyu 21:8 dikatakan bahwa orang-orang penakut akan mendapat bagian di dalam lautan yang menyala-nyala dengan api dan belerang; inilah kematian yang kedua. Misalnya Felix yang selalu takut berbicara masalah kebenaran, penguasaan diri dan penghakiman (krima, keputusan; penghukuman; perkara; kuasa untuk menghakimi) yang akan datang, Kisah Para Rasul 24:25.
 Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tidak dapat ditambah dan tidak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia, Pengkhotbah 3:14.

Arti takut akan TUHAN (II Korintus 5:11)
            Dalam penerapan kehidupan sehari-hari arti takut akan Tuhan itu antara lain bisa mencakup beberapa hal berikut ini, yaitu:
1.    Tidak akan mengutuki atau mencelakakan orang lain, Imamat 19:14.
2.    Berpegang kepada segala perintah-Nya, Ulangan 5:29. Kebalikan dari 28:58, yaitu tidak takut kepada Allah dan tidak melakukan dengan setia segala perintah-Nya.
3.    Beribadah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia, mendengarkan firman-Nya dan tidak menentang titah-Nya, yaitu dengan menjauhkan allah lain, Ulangan 6:13, 10:12, 20, 12:4, Yosua 24:14, I Samuel 12:14.
4.    Saleh, jujur, menjauhi kejahatan, walaupun tidak mendapatkan apa-apa tetap bersandar dan berharap hanya kepada Allah, Ayub 1:1, 9, 4:6.
5.    Sujud menyembah ke arah bait Allah yang kudus serta memuliakan-Nya, Mazmur 5:8, Wahyu 14:7.
6.    Suci, yaitu takut yang disertai dengan kekudusan selama kita menumpang (paroikia, hal tinggal/singgah sebagai orang asing; persinggahan) di dunia ini, Mazmur 19:10, I Petrus 1:17.
7.    Gentar terhadap Allah, Mazmur 33:8.
8.    Suka mendengar dan menceritakan atau bersaksi tentang apa yang dilakukan oleh Allah terhadap diri kita, Mazmur 66:16.
9.    Tidak menganggap diri sendiri bijak dan menjauhi kejahatan, Amsal 3:7.
10.  Tidak melawan baik kepada TUHAN maupun kepada pemerintah (raja), Amsal 24:21. Sebab itu siapa yang melawan (antitasso, memberontak terhadap) pemerintah, ia melawan (anthistamai, menentang) ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman (krima, pengadilan; perkara) atas dirinya, Roma 13:2.
11.  Berbuat baik kepada pemerintah (ontos ho, penguasa, orang yang memerintah), Roma 13:3, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah, ayt. 1.
12.  Mengakui TUHAN semesta alam sebagai Yang Kudus, Yesaya 8:13.
13.  Percaya dan bersandar hanya kepada Allah saja, Yesaya 50:10.
14.  Hidup saleh, tulus hati, mengamalkan kebenaran, suka memberi sedekah (eleemosunas, derma) atau suka berbuat baik (martureo, bernama/terkenal baik; memberikan kesaksian yang baik) dan senantiasa berdoa (deomai, mohon, minta) kepada Allah, Kisah Para Rasul 10:2, 22, 35.
15.  Tetap hidup di dalam (prosmeno, bertekun di dalam) anugerah Allah, Kisah Para Rasul 13:43.
16.  Selalu menyucikan (katharizo, membersihkan, mentahirkan, mencuci, menyatakan halal) diri dari semua pencemaran (molusmos, noda) baik jasmani maupun rohani (sarx kai pneuma, daging dan roh; maksudnya secara menyeluruh) untuk menyempurnakan (epiteleo, melaksanakan, melakukan; mendirikan) kekudusan kita, II Korintus 7:1.
17.  Saling merendahkan (hupotasso, menundukkan, menaklukkan; takluk kepada, mematuhi, menaati, menerima perintah dari; mengambil tempat rendah) diri seorang akan yang lain, Efesus 5:21. Maksud dari takut akan Kristus di sini ialah takut menyalahi Yesus sebagai Sang Kepala.
18.  Mengucap syukur kepada-Nya dengan hormat (eulabeia, kesalehan, rasa segan, ketakutan kepada Allah), Ibrani 12:28.
19.  Menghormati (timao, mengakui kedudukan) semua orang, mengasihi saudara-saudara seiman dan menghormati raja, I Petrus 2:17.
20.  Para hamba (oiketes, hamba yang bekerja dalam rumah tangga) dapat tunduk kepada tuan (despotes, penguasa; tuan rumah)nya baik yang ramah (epieikes, baik hati, baik budi, lemah lembut, bersikap suka mengalah; adil) maupun yang bengis (skolios, bengkok, tidak jujur), I Petrus 2:18.
21.  Selalu memuji Allah, Wahyu 19:5.

Berkat-berkat dari sikap takut akan TUHAN
1.    Sara tidak jadi dimiliki oleh Abimelekh, Kejadian 20:11.
2.    Ishak tidak jadi dibunuh oleh Abraham, Kejadian 22:12.
3.    Akan tetap hidup, atau mendatangkan hidup, tanpa ditimpa malapetaka, Kejadian 42:18, Amsal 19:23.
4.    Bayi-bayi menjadi tetap hidup, Keluaran 1:17.
5.    Akan dijadikan sebagai seorang pemimpin, Keluaran 18:21.
6.    Memperpanjang umur, Ulangan 6:2, Amsal 10:27.
7.    Allah membuat segala usaha Uzia berhasil, II Tawarikh 26:5.
8.    Dapat mengindarkan diri dari cercaan bangsa-bangsa lain, yaitu para musuh kita, Nehemia 5:9.
9.    Bila menjadi pejabat pemerintah daerah (Bupati) tidak akan membebani rakyatnya, Nehemia 5:15. Misalnya tidak mengambil bunga uang atau riba. Tujuannya ialah supaya rakyat sebagai saudara kita dapat menikmati kehidupan dengan layak bersama kita, Imamat 25:36.
10.  Dimuliakan TUHAN, Mazmur 15:4.
11.  TUHAN akan menunjukkan jalan yang harus kita pilih, Mazmur 25:12.
12.  TUHAN akan bergaul karib dengan kita dan perjanjian-Nya akan diberitahukan-Nya kepada kita, Mazmur 25:14.
13.  Mengalami kelimpahan kebaikan Allah, Mazmur 31:20.
14.  Mata TUHAN akan tertuju kepada kita yang berharap kasih setia-Nya, Mazmur 33:18.
15.  Kita tidak akan berkekurangan, Mazmur 34:10.
16.  Allah akan memberikan panji-panji sebagai tanda untuk berlindung terhadap panah, Mazmur 60:6.
17.  Allah mendengarkan nazar kita dan memenuhi teriak permintaan tolong kita untuk diselamatkan, Mazmur 61:6, 145:19.
18.  Allah akan membuat kita bersorak-sorai dari terbitnya pagi sampai petang, Mazmur 65:9. Sehingga orang akan takut kepada nama TUHAN di tempat matahari terbenam dan kepada kemuliaan-Nya di tempat matahari terbit, Yesaya 59:19. Maleakhi 4:2, menyebutkan akan terbit surya kebenaran.
19.  Keselamatan daripada-Nya dekat, sehingga kemuliaan diam di negeri kita, Mazmur 85:10.
20.  Kita mengalami kebesaran Allah yang setinggi langit di atas bumi, Mazmur 103:11.
21.  Kita menjadi berkat bagi orang lain, karena ketika melihat kita mereka bersukacita, Mazmur 119:74.
22.  Mendapatkan pengetahuan, hikmat dan akal budi yang baik, karena telah menjauhi kejahatan, Amsal 1:7, Mazmur 111:10, Ayub 28:28.
23.  Dapat mengenal dan mengerti tentang Yang Mahakudus dengan lebih baik, Amsal 9:10. Misalnya tentang kekuatan murka-Nya, Mazmur 90:11.
24.  Ada ketenteraman yang besar dan perlindungan dari-Nya, Amsal 14:26.
25.  Tidak ada kecemasan walaupun harta benda kita sedikit, Amsal 15:16.
26.  Tidak iri kepada orang yang melakukan dosa, Amsal 23:17.
27.  Tidak lagi memikirkan kemolekan dan kecantikan yang semu, Amsal 31:30.
28.  Akan beroleh kebahagiaan, Pengkhotbah 8:12.
29.  Roh TUHAN, roh hikmat dan pengertian, roh nasehat dan keperkasaan, roh pengenalan akan ada padanya, Yesaya 11:2.
30.  Allah akan memberikan hujan pada waktunya, dan menjamin minggu-minggu yang tetap untuk panen, Yeremia 5:24.
31.  Allah meneguhkan hati kita, Yehezkiel 3:9.
32.  Seorang anak dapat menghormati bapanya, dan seorang hamba dapat menghormati dan mentaati tuannya dengan tulus hati (aplotes, sikap murah hati; ketulusan yang ikhlas; kesetiaan dengan segenap hati), sebagaimana taat kepada Kristus, Maleakhi 1:6, Efesus 6:5, Kolose 3:22.
33.  Setiap perbuatan baik kita akan ditulis di buku catatan-Nya, Maleakhi 3:16.
34.  Kita akan mendapatkan rahmat (eleos, belas kasihan) dari Allah secara turun temurun (geneas kai geneas, dari generasi ke generasi, dari angkatan ke angkatan; dari zaman ke zaman, dari turunan ke turunan), Lukas 1:50.
35.  Hidup dalam keadaan damai dan secara kuantitas jumlah jemaat semakin bertambah besar (plethuno, bertambah banyak, menyebar; bertumbuh), sebagaimana yang dialami oleh jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria, Kisah Para Rasul 9:31.
36.  Setiap hari suka bertukar pikiran baik di rumah ibadat maupun di pasar (agora, tempat pertemuan, yaitu pusat kota Atena; alun-alun) dengan orang-orang yang dijumpainya (paratugchano, yang kebetulan saja ada di situ), Kisah Para Rasul 17:17.
37.  Dapat membayar pajak dan cukai (telos, pajak) serta menghormati orang yang berhak menerima hormat, Roma 13:7.
38.  Bila kita mengingat ketaatan (hupakoe, kepatuhan) saudara seiman, maka kasih kita akan semakin bertambah besar, II Korintus 7:15.
39.  Semakin (perissos, lebih lagi) berani (tolmao, memberanikan diri [untuk berbuat sesuatu]) berkata-kata tentang firman Allah tanpa takut (aphobos, tidak tahu malu), Filipi 1:14
40.  Senantiasa taat (hupakouo, patuh, menurut, tunduk, takluk; menerima) dalam mengerjakan keselamatan entah pimpinan kita ada (parousia, datang; hadir) maupun tidak hadir (apousia), Filipi 2:12.
41.  Berani menegur (elegcho, menunjukkan kesalahan; menginsyafkan) orang lain yang berbuat dosa di muka umum, I Timotius 5:20.
42.  Dapat membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban (sophranismos, kebijaksanaan, penguasaan diri, pengendalian diri; pertimbangan yang matang), II Timotius 1:7. Menurut I Yohanes 4:18, di dalam kasih tidak ada ketakuan (phobos, rasa ngeri): Kasih yang sempurna (teleios, sudah mencapai tujuan, lengkap, utuh, genap; dewasa) melenyapkan (exoballo, menjauhkan) ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman (kolasis, berkaitan dengan/mengandung hukuman; maksudnya menyebabkan hukuman/siksaan atau dikuasai pikiran akan hukuman) dan siapa yang takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
43.  Dapat menunjukkan belas kasihan kepada orang lain dengan cara merampas (arpazo, membawa [dengan paksa], merenggut, mengangkat, menyeret, menculik, merebut, melarikan, menyerang)nya supaya selamat dari api penghakiman Allah, Yudas 23.
44.  Akan diberi upah (misthos, ganjaran), Wahyu 11:18, atau diberkati, Mazmur 115:13 .

Alasan kita bebas dari rasa takut
  1. Karena Allah adalah perisai kita, Kejadian 15:1, Mazmur 115:11.
Setelah mengalahkan keempat raja di Hoba, utara Damsyik, (14:14-16), Abraham takut terhadap pembalasan mereka. Allah datang memberi tahu bahwa Ia akan menjadi perisai untuk melindunginya dan Ia juga akan menjadi upah baginya karena menolong Lot.
Bangsa Israel berbahagia karena diselamatkan dan ditolong oleh TUHAN sebagai perisai dan pedang kejayaannya, sehingga musuh tunduk menjilat kepadanya dan ia berjejak di bukit-bukit mereka, Ulangan 33:29.
Pengakuan Daud ketika ia lari dari Absalom, anaknya: �TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku,� Mazmur 3:4. Demikian juga saat ia lepas dari cengkraman tangan Saul: �Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya, 18:31. Dari kesemuanya itu Daud tetap menyerukan bahwa: �TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.� 28:7.
Efesus 6:16 mengatakan: �dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan (sbennumi, mematikan, menjinakkan) semua panah (belos, anak panah) api (puroo, membakar; panah-panah api) dari si jahat�
  1. Karena Allah adalah gada dan tongkat kita, Mazmur 23:4.
Apakah yang membuat Daud saat berjalan dalam lembah kekelaman tidak takut bahaya? Sebab TUHAN besertanya; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Gada, penggala, pentungan itu dibuat dari kayu pohon terbantin. Panjangnya kira-kira 60 cm. Mempunyai kepala sebesar jeruk manis (oranye) yang diikatkan pada pinggang dengan tali atau digantung pada pergelangan tangan seperti cemeti. Tujuannya ialah untuk melindungi kawanan domba. Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekor pun, Yeremia 23:4.
3.    Karena TUHAN yang menyelamatkan, Keluaran 14:13.
4.    Sebab Allah tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita, Ulangan 31:6.
5.    Sebab Allah akan menyertai, meneguhkan dan memegang tangan kita yang membawa pada kemenangan, Yesaya 41:10.
6.    Sebab Allah menolong kita, Yesaya 41:13.
7.    Sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; perintah-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir, Daniel 6:27.
8.    Karena kita lebih berharga (diaphero, berbeda dari; melebihi [seseorang/sesuatu]; apa yang [ter]baik) dari burung pipit, Matius 10:31.

Mengapa Daud tidak takut kepada kabar celaka? Karena Daud percaya kepada TUHAN, sehingga hatinya menjadi teguh dan ia memandang rendah kepada para lawannya, Mazmur 112:7-8, dengan berkata: Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang siap mengepung aku, 3:7.
Mengapakah Yesus tidak pernah takut menghadapi siapa pun juga? Sebab Yesus tidak mencari muka, melainkan dengan jujur (alethes, benar; sungguh-sungguh) mengajarkan tentang jalan (hodos, perjalanan; cara hidup) Allah, Markus 12:14.
Dalam Kejadian 9:2 disebutkan bahwa Allah menyerahkan segala binatang di bumi baik di udara, di darat, maupun di laut untuk takut dan gentar kepada Nuh. Nuh disini mewakili manusia pada umumnya. Hal ini sesuai dengan tujuan Allah sejak semula, yaitu agar manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah itu berkuasa atas segala binatang yang ada baik di udara, di laut maupun di daratan, 1:26, 28.
Hal inilah yang dipertanyakan oleh Daud sebagai rasa syukurnya: Siapakah manusia yang fana ini, sehingga Engkau mengingatnya? Siapakah manusia itu, sehingga Engkau mengindahkannya (mengingatnya, melawatnya)?
Namun Engkau telah membuatnya hampir (sedikit lebih rendah daripada para malaikat) sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat, Mazmur 8:5-6. Mengacu pada kemanusiaan Yesus Kristus dalam Ibrani 2:7,
Karena dihadapan Allah, manusia itu adalah adamah, debu tanah, Kejadian 2:7. Yang tidak mungkin benar dihadapan-Nya, Ayub 4:17. Yang hanyalah kesia-siaan, Mazmur 39:6, seperti rumput, 103:15, Yesaya 40:6-7, I Petrus 1:24, atau angin, 144:4, nasibnya seperti binatang, Pengkhotbah 3:19. Manusia itu jahat, sehingga ia lebih menyukai kegelapan (skotos, dosa, kejahatan) daripada terang, Yohanes 3:19, karena sifat kedagingannya itu, sehingga tidak ada sesuatu yang baik dalam diri manusia, Roma 7:18.
Tetapi karena Allah menganggap manusia itu agung, maka perlu diperhatikan, Ayub 7:17. Untuk itu Allah membuat manusia berkuasa atas buatan tangan-Nya; segala-galanya telah diletakkan di bawah kaki manusia: kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan. Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Mazmur 8:7-10

Seruan jangan takut itu ditujukan kepada semua orang di segala tempat dan pada segala jaman
1.    Abram, Kejadian 15:1.
2.    Ishak, Kejadian 26:24.
3.    Musa, Keluaran 14:13.
4.    Yosua dan Kaleb, Bilangan 14:9, Yosua 8:1, 10:25.
5.    Yesaya, Yesaya 7:4.
6.    Umat TUHAN yang diam di Sion, Yesaya 10:24.
7.    Orang-orang yang tawar hati, Yesaya 35:4.
8.    Kota-kota di Yehuda, Yesaya 40:9.
9.    Yakub atau Israel, Yesaya 41:8-10, 43:1, Yeremia 46:28.
10.  Yehezkiel, Yehezkiel 3:9.
11.  Daniel, Daniel 10:19.
12.  Yoel, Yoel 2:21.
13.  Kaum Yehuda dan kaum Israel, Zakharia, 8:13.
14.  Yusuf, Matius 1:20.
15.  Murid-murid Yesus, Matius 14:27, 17:7, Markus 6:50, Yohanes 6:20.
16.  Maria Magdalena dan Maria yang lain, Matius 28:10.
17.  Kepala rumah ibadat, Markus 5:36.
18.  Zakharia, Lukas 1:13.
19.  Maria, Lukas 1:30.
20.  Para gembala, Lukas 2:8,10.
21.  Yairus, Lukas 8:50.
22.  Kawanan kecil, Lukas 12:32.
23.  Puteri (thugater, anak perempuan) Sion, Yohanes 12:15.
24.  Paulus, Kisah Para Rasul 27:24.
25.  Yohanes, Wahyu 1:17.

Janji penyertaan TUHAN yang terdapat dalam kitab Mazmur pasal 91
            Tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, ayt. 5. Terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang, ayt 6. Walau 1.000 orang rebah di sisimu dan 10.000 di sebelah kananmu, tetapi tidak akan menimpa kamu, ayt. 7. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik, ayt. 8. Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat ke kemahmu, sebab para malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga di segala jalanmu, ayt. 10, 11. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan engkau, dan akan Kuperlihatkan kepadamu keselamatan dari pada-Ku, ayt. 16.    
            Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka, Yesaya 51:7. Sebab Aku akan menyertaimu dalam kesesakan, Aku akan meluputkanmu dan memuliakanmu, Mazmur 91:15. Akulah, Akulah yang menghibur kamu. Siapakah engkau maka engkau takut terhadap manusia yang memang akan mati, terhadap anak manusia yang dibuang seperti rumput, Yesaya 51:12.
            Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan bahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar (tarasso, resah, kacau, gelisah, terganggu; takut), I Petrus 3:14, Yesaya 8:12. Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota (stephanos, rangkaian bunga sebagai penghargaan; hadiah, upah, pemberian; alasan untuk berbangga atau bermegah) kehidupan, Wahyu 2:10.
Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN, Mazmur 128:4. Laki-laki itu antara lain adalah Obaja, I Raja-Raja 18:12, Ayub, Ayub 1:1,  Yunus, Yunus 1:9, Titius Yustus, Kisah Para Rasul 18:7.
 Dan inilah yang menjadi ciri khas keturunan (genos, bangsa; jenis; [anak-anak]) Abraham yaitu orang-orang Israel, ialah takut akan Allah, Kisah Para Rasul 13:26, 16, dan tidak takut terhadap ancaman (ptoesis, ketakutan; penyebab ketakutan, pergerakan yang tegang), I Petrus 3:6. Demikian juga dengan sejumlah besar (plethos, khalayak) orang-orang Yunani (Hellen enos, orang bukan Yahudi) dan para perempuan terkemuka (istri-istri dari orang-orang terkemuka), mereka semua adalah orang-orang yang takut akan Tuhan, Kisah Para Rasul 17:4, walaupun sebelumnya mereka pernah dihasut oleh orang-orang Yahudi, 13:50.

Penutup
            Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka, Matius 10:28, Lukas 12:5.
             Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu, Ulangan 6:1-2.
Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, Ulangan 10:12.
 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang, Pengkhotbah 12:13. Maka engkau akan terbebas dari rasa takut untuk menghadapi apapun karena Tuhan Yesus Kristus menyertaimu!

                                                                                                           Oleh: Wawan Widjanarko