Latest News

Showing posts with label Taurat Nabi Musa. Show all posts
Showing posts with label Taurat Nabi Musa. Show all posts

Monday, July 17, 2017

Bg.2. Tujuan Torah/ Torat/ Taurat/ Tawrat TUHAN yang ditulis nabi Musa

Bg.2. Tujuan Torah/ Torat/ Taurat/ Tawrat TUHAN yang ditulis nabi Musa


Jika saudara belum belajar bagian 1 dari seri Taurat ini, berhentilah membaca sebentar, pelajarilah dahulu bagian pertama dari seri Taurat ini.
Berapa pentingnyakah mengerti tujuan dari  dan melakukan Taurat TUHAN? Sangat penting sekali. Raja Salomo yang sangat berhikmat menasehati betapa pentingnya menjaga lidah kita sebab hidup dan matinya tubuh kita dikuasai oleh lidah (Amsal 18:21),  maka mengerti tujuan dan melakukan Taurat TUHAN lebih penting dari menguasai lidah, sebab oleh firman TUHANlah kita akan diadili. Hidup kekal di sorga atau hidup kekal di neraka (disebut ”kematian yang kedua”) ditentukan bagaimana kita telah meresponi firman TUHAN tersebut. Ada empat tujuan utama TUHAN memberikan taurat ini kepada nabi Musa.
Tujuan diturunkannya Torah/  Torat/ Taurat/ Tawrat
 I. Untuk Membongkar Dosa Manusia
Taurat diberikan untuk memberi pengertian kepada setiap manusia apa itu dosa dan menyadarkan manusia akan kondisi hidupnya yang berdosa.
1. Taurat diberikan untuk setiap manusia sebagai standard moral. Banyak orang Kristen berpikir bahwa Taurat hanya untuk orang Yahudi (Israel), sejarah Gereja menulis bahwa doktrin (pemikiran teologia) ini bersumber dari Eropa, dari pemikiran politik yang kemudian menjadi doktrin Gereja tersebut terjadi sejak abad-abad pertama ke Kristenan dijadikan negara agama oleh Kerajaan Romawi. Alkitab berkata sadar atau tidak sadar setiap orang tahu di dalam hatinya akan Taurat TUHAN, kesadaran seorang bahwa ia orang berdosa sekalipun belum pernah diberitakan atau membaca Alkitab, menunjukkan Taurat sudah ada -sekalipun tidak lengkap- di dalam nurani orang tersebut (Roma 4:15), dan juga tertulis: ”bangsa-bangsa (_ lain; ITB/ orang kafir; ITL/ Gentiles; English) yang tidak memiliki torat dapat melakukan torat secara alamiah … adalah torat bagi diri mereka sendiri.”di Hari Penghakiman akan diadili oleh Isa al-Masih sesuai dengan apa yang telah ada di dalam batin mereka. (Roma 2:14-16; ILT).
2. Taurat menyatakan kepada manusia apa sesungguhnya dosa. Dosa adalah pelanggaran akan firman TUHAN. Firman TUHAN ini dapat berbentuk instruksi, pengajaran, perintah, ketetapan, aturan, hukum. Seorang primitif tidak tahu apa itu dosa membunuh atau dosa menyembah berhala kalau Taurat tidak mengatakan kepadanya: ”Jangan membunuh!” dan ”Jangan menyembah ilah lain selain TUHAN!”
Rasul Paulus, seorang ahli Taurat, menggambarkan fungsi Taurat sebagai pengungkap dosa dengan baik sekali: Oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. … Oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa. Terjemahan lainnya:
  • ”… aku tidak mengenal dosa, kecuali melalui torat; … tidak mengetahui keinginan, kecuali torat mengatakannya, “Jangan mengingini!” … supaya dosa itu dinyatakan dosa …. supaya dosa dapat menjadi kelimpahan kedosaannya melalui perintah itu (Roma 7:7; ILT).
  • “… I had not known sin, but by the law: for I had not known lust, except the law had said, Thou shalt not covet. … sin, that it might appear sin, …; that sin by the commandment might become exceeding sinful. (Roma 7:7,13; AKJV)
Rasul Yakobus menggambarkan tujuan Taurat ini sebagai cermin, untuk mengetahui kondisi muka dan tubuh rohani kita (Yakobus 1:23).
Rasul Yohanes mendifinisikan dosa sebagai melanggar hukum Allah: Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. Terjemahan lain:Whosoever committeth sin transgresseth also the law: for sin is the transgression of the law. (AKJV) (1 Yoh. 3:4).
3. Taurat menyatakan bahwa semua manusia telah jatuh kedalam dosa.
Dari point I butir 1 dan 2, kita sekarang tahu bahwa kita tergolong orang berdosa. Daftar dosa ini bisa dibaca pada Roma 3:10-18, merefer dari Mazmur 14:1-3.
Dengan diturunkannya Taurat, maka sekarang:
a. manusia menjadi tahu apa yang baik (membawa pembenaran) dan apa yang jahat (membawa penghakim; upah dosa adalah maut, ujung dari maut adalah hukuman kekal). Baca 6:23;
b. manusia sadar bahwa ia manusia berdosa- sedikitnya pernah melanggar satu dari 10 perintah TUHAN
c . manusia disadarkan oleh nuraninya untuk berbuat baik, demi menghindari hukuman kekal- inilah sebabnya mengapa lahir banyak agama, yakni untuk memperbaiki posisi manusia demi mencari pembenaran dari Penciptanya.
II. Untuk menyatakan ketidak mampuan  manusia menyelamatkan dirinya sendiri
”Dahulu aku hidup tanpa hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup, sebaliknya aku mati. Dan perintah yang seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian. Sebab dalam perintah itu, dosa mendapat kesempatan untuk menipu aku dan oleh perintah itu ia (yakni dosa) membunuh aku. (Roma 7:9-11).
Di dalam agama Islam, kita mengenal ”hukum Sharia” / “hukum Islam” yang berasal dari sebagian ”hukum” Taurat Musa dan ditambah dengan ajaran nabi Muhammad.
Bukti menunjukkan bahwa semakin orang serius ingin sempurna menjalankan seluruh hukum Taurat atau Sharia (bagi yang Muslim) ia semakin frustasi oleh kegagalan, yang berakibat menjadikan dirinya sendiri sebagai orang yang ”tidak dapat mengampuni orang lain” dan ”menjadi hakim atas orang lain.” Kedua sikap buruk ini adalah pantulan dari pergumulan batinnya yang frustasi tersebut. Tanpa ia sadari ia  telah berubah dari orang normal (sadar sebagai orang berdosa dan memiliki kelemahan) menjadi orang munafik. Bacalah Injil Matius 7:1-5 atau Lukas 6:39-42, lanjut ke ayat 43-45Ayat 46 adalah klimak dari orang munafik beragama; dengan perumpamaan lain: orang negro asli jauh lebih tampan dari Michael Jackson yang telah dioperasi kecantikan puluhan kali.
Ketidak mampuan manusia untuk menyelamatkan dirinya sendiri juga terlihat pada ayat ini: Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah. Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa. (Roma 3:19-20)
Perhatikan kalimat penting ini: Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat – Taurat diberikan bukan untuk membawa dunia kepada keselamatan, tetapi sebaliknya  Ayat ini juga membuktikan bahwa Taurat diberlakukan sebagai standard untuk semua bangsa/ setiap orang.
Kesombongan manusia yang berdosa ditundukkan oleh Taurat; di mata TUHAN, kebaikkan manusia hanya seperti rumput dan bunga di padang yang segera kering ketika Ia meghembuskan nafas-Nya (Yesaya 40:6, 8 dan Maz. 103:15-17).
Tragis sekali bukan, semakin kita berusaha ingin mencari pembenaran melalui hidup DI BAWAH Taurat TUHAN, semakin kita babak belur oleh perbuatan kita sendiri.
Standar-Nya terlalu suci dan tinggi untuk kita mampu mencapainya melalui kekuatan dan kebaikkan kita sendiri. Pada tujuan keempat dari Taurat, kita akan belajar bahwa pembenaran manusia dari dosanya hanya lah melalui anugerah TUHAN semata.
III. Untuk memelihara keberadaan bangsa dan negara Israel
Kitab Taurat banyak memuat kalimat seperti ini ”itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun,” ketetapan ini berlaku untuk merayakan hari-hari raya (Keluaran 12), cara beribadah (Kel. 27; Imamat 16, 23); cara hidup (Im. 3:17) dan bermasyarakat (Bilangan 35). Kamu harus memegang ini sebagai ketetapan sampai selama-lamanya bagimu dan bagi anak-anakmu. (Kel. 12:24)
Oleh sebab itu rasul Paulus berkata kepada orang Israel: Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Tauratdan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan. (Galatia 3:23)
Ketetapan dan Peraturan TUHAN ini menjaga bangsa Israel terpisah  dari bangsa-bangsa lainnya. Tidak ada satu suku bangsa di dunia yang tetap menjaga bahasa, budaya dan tata ibadah selama hampir 4000 tahun, kecuali bangsa Israel. Sekalipun mereka telah terusir dari tanah mereka dan terserak ke seluruh penjuru dunia selama lebih dari 2500 tahun mereka tetap sama sampai hari ini. Kebenaran ini telah dinyatakan TUHAN kepada nabi Beleam, ketika ia diminta oleh raja Moab untuk mengutuki bangsa Israel: Bagaimanakah aku menyerapah yang tidak diserapah Allah? Bagaimanakah aku mengutuk yang tidak dikutuk TUHAN? Sebab dari puncak gunung-gunung batu aku melihat mereka, dari bukit-bukit aku memandang mereka. Lihatsuatu bangsa yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir. (Bilangan 23:8-9).
TUHAN memiliki tujuan khusus mengapa Ia memilih Israel sebagai bangsa-Nya dan memeliharanya sampai hari ini. Ia memberikan Taurat-Nya yang sempurna  kepada Israel (Kel. 15:25b; Ulangan 4:40), serta memberkati dan melindungi Israel secara luar biasa, dan di lain pihak mendisiplinkan Israel dengan keras ketika mereka berontak kepada-Nya. Dunia memerlukan contoh yang kelihatan; dan TUHAN memilih Israel untuk bangsa-bangsa lain belajar dan mengenal sifat TUHAN. Paulus berbicara tentang masa lalu dimana sebagian orang Israel dibinasakan TUHAN di padang gurun oleh karena pemberontakan mereka: ”Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba. Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh! (1 Korintus 10:11-12)
IV. Untuk memimpin orang kepada Isa al-Masih
Sekarang kita memasuki bagian terpenting dari tujuan  Allah menurunkan Taurat-Nya; Ini adalah, menurut Alkitab, tujuan TUHAN yang terutama mengapa Taurat diturunkan;
Taurat TUHAN yang datang melalui nabi Musa adalah bayangan dari firman TUHAN yang akan datang kemudian. Taurat TUHAN itu sempurna, seperti kita telah pelejari di atas, namun bayangan bukanlah wujud asli, wujud asli dari Taurat adalah Firman TUHAN yang telah datang menjelma menjadi manusia, dan hidup di antara munusia, Dialah Isa al-Masih, Yesus Kristus orang Kristen menyebut-Nya.
“Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. (Yoh. 1:29) adalah gambaran jelas dari bayangan Domba Paskah di Keluaran 12.
Keselamatan kekal bukan melalui perbuatan baik orang, tetapi melalui anugerah TUHAN semata-mata yang bekerja melalui iman kita telah dinubuatkan oleh para nabi. Misalnya, Nabi Musa: seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban. (Ulangan 18:18-19). Rasul Petrus merefer ayat ini ketika ia berbicara tentang Isa al-masih (Kis. 3:22-26).
Perhatikan kalimat yang digaris bawahi, perubahan ”pertanggung jawaban manusia kepada TUHAN” terjadi pada saat Isa al-Masih datang; sebelumnya terhadap Taurat-Nya yang diberikan melalui nabi Musa, namun sekarang terhadap Taurat-Nya melalui mulut Isa al-Masih.
Paulus sebagai seorang ahli Taurat dan rasul dari Isa al-Masih melukiskan perubahan itu demikian: Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan. Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. (Galatians 3:23-24, ITB)
Kata Yunani yang diterjemahkan ”penuntun” (tutor/ shoolmaster) di sini adalah paidagogos yang berarti seorang pemimpin budak pria yang bertugas secara khusus memberi pelajaran-pelajaran dasar kepada anak-anak majikan mereka setiap hari untuk mempersiapkan mereka masuk sekolah dimana mereka akan mendapat pelajaran-pelajaran yang lebih tinggi.
Dengan kata lain, setiap orang yang ingin masuk kedalam Kerajaan Sorga, ia harus belajar mengenal prinsip-prinsip dasar cara hidup di Kerajaan Sorga (ketetapan, perintah dan aturan TUHAN) dari Taurat Musa (tutor), lulus dari sini, ia akan dikirim masuk ke ”sekolah iman,” belajar ajaran dan perintah Isa al-Masih dari Roh Kudus(adviser).
Sebagaimana layaknya di dalam dunia pendidikan, bahwa ilmu-ilmu dasar tidak dibuang tetapi tetap dipakai sebagai standard di dalam penerapan-penerapan untuk  ilmu yang lebih tinggi, demikian juga di dalam kerohanian, Taurat tidak dihapuskan, sebaliknya tetap dipakai di dalam kehidupan orang beriman (1Yoh. 3:4) yang telah dibenarkan TUHAN atas dasar anugerah-Nya, dan bukan perbuatan kita. (Efesus 2:8-9).
Kesimpulan. Dari seluruh pendalaman Alkitab di sini, kita dapat simpulkan:
1. Taurat TUHAN (yang ditulis nabi) Musa itu sempurna dan tetap berlaku sebagai standard moral manusia, yang Allah akan pakai untuk menghakimi umat-Nya
2. Tidak ada satu orang-berdosa pun yang akan mampu melakukan seluruh Taurat (instruksi/ perintah/ ketetapan) TUHAN secara sempurna.
3. Semua orang yang mencari pembenaran TUHAN melalui usaha perbuatan baik diri sendiri agar bisa masuk Sorga, pasti akan gagal, bahkan akan mendapat hukuman dari Allah.
4. Taurat diberikan kepada manusia supaya manusia pada akhirnya datang beriman kepada Isa al-Masih, satu-satunya jalan yang telah disediakan TUHAN, untuk manusia dapat dibenarkan – ini adalah anugerah-Nya untuk setiap manusia.
5. Jika seorang tidak mau beriman (menerima ajaran  dan korban darah) Isa al-Masih = menolak anugerah penebusan dosa yang TUHAN telah sediakan, namun ia ingin masuk Sorga konsekuensinya ia harus melewati terowongan panjang Taurat TUHAN yang tertulis di kitab Musa. Hukuman yang mereka akan terima tentu lebih berat dari mereka yang sama sekali belum pernah mendengar berita Injil-Nya.

Source : https://pendalamanalkitab4muslim.wordpress.com/

Bg 1 : APAKAH SESUNGGUHNYA TORAH / TORAT / TAURAT / TAWRAT NABI MUSA?

Bg 1 : APAKAH SESUNGGUHNYA TORAH / TORAT / TAURAT / TAWRAT NABI MUSA?


Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan. (Roma 2:13)
Illustrasi: Dimana letak Bali? Pada sebuah kamar hostel di Kiev, Ukrainia, 4 turis muda dari negara berbeda terlibat  dalam percakapan ringan, menceritakan pengalamanan masing-masing. Lalu mereka saling pendapat tentang pulau Bali.Sebut saja nama mereka A, B, C dan D.
A: ”Bali, adalah tempat turis yang sungguh indah, ” A bercerita, ”pantai-pantainya baik untuk berjemur dan ombaknya bagus untuk surfing dan gunung-gunungnya indah.  Budaya lokalnya masih nampak dalam kehidupan sehari-hari dan …”
B tiba-tiba memotong, “Tunggu sebentar, saya pernah mendengar namanya, namun belum pernah ke Bali. Dapatkah kamu cerita dahulu dimana letak Bali?”
C: “B, kamu tahu Indonesia? …” C berusaha untuk menjawab, namun B langsung berkomentar,
B:  “Indonesia?, jika saya tidak salah itu adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, betul?”
C: ”Saya pikir begitu, nah Bali adalah ibukota dari Indonesia!,” C berkata dengan nada yakin.
D:  ”Bali adalah sebuah pulau di….” kalimat D terputus oleh A,
A: “Harap tenang, biarkanlah saya melanjutkan cerita saya. Bali bukanlah ibukota Indonesia, sebaliknya Indonesia adalah bagian dari negara Bali, ibukotanya adalah Denpasar. Memang benar ada banyak orang Muslim di Bali, tetapi orang Hindu adalah dominan, dimana-mana terdapat kuil.” D mengangkat tangannya,  tanda ingin bicara,
D: “Setahu saya, Indonesia adalah negara, seperti C katakan, namun Bali bukanlah ibukota dari Indonesia, tetapi Jakarta. Dua kali saya telah ke Bali dari Inggris melalui Australia bersama sepupu saya yang tinggal di Sydney. O men,  saya suka sekali  tempat tersebut, bukan saja alamnya indah, tetapi pulau Bali kaya dengan budayanya seperti kata A. malam hari Night Club penuh dengan turis, Australia beruntung memiliki pulau tersebut!”
B: Saya tidak tahu banyak tentang Asia, namun seingat saya Australia tidak pernah memiliki negara jajahan seperti Inggris dan Italia.
Bali, tidak diragukan telah menjadi tempat wisata internasional, namun masih banyak turis internasional belum tahu secara tepat hubungan Bali dengan Indonesia, satu dari sekian alasan ialah Bali memiliki lapangan terbang internasional, sehingga turis asing tidak perlu masuk via Jakarta. Fakta adalah pulau Bali bagian kecil dari negara Indonesia, yang memiliki title “negara kepulauan terbesar di dunia.”
Orang beragama umumnya juga telah mendengar kata “Torah/ Taurat nabi Musa.”  Ajaran Torah atau Taurat juga sering dikutip (langsung atau tidak langsung) oleh 4 agama monotheism (Yahudi Orthodox, Kisten, Katolik dan Islam), namun apakah Torah itu, dan apa tujuannya belumlah diketahui dengan benar oleh banyak orang. Pendalaman Alkitab ini akan menolong Anda mengerti tentang Torah dan tujuannya dan pada akhirnya Anda diharapkan tahu bagaimana menjalankan isi Torah dengan cara yang benar sesuai dengan tujuan Allah, Pemberi Torah tersebut.
Jika kita salah mengerti ”apakah Taurat Musa” ini, maka ”tujuan dan penerapan akan Taurat Musa” pastilah salah, tidak sesuai dengan tujuan asalnya. 
I. Beda penulisan dalam penterjemahan
Sebelum kita membahas apa itu Torah (dari bahasa aslinya, Ibrani) / Taurat (Indonesia) / Tawrat (Arab), perlu kita membahas secara singkat terjemahan Alkitab tentang kata Taurat ini, untuk penyeragaman pengertian. Terjemahan Inggris menuliskan itu sebagai “the law” (Hukum). Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (ITB) menulisnya “hukum Taurat,” kecuali jika di depannya ada kata benda, buku, maka ditulis “Taurat,” sama seperti kata aslinya, seperti pada 2 Raja-raja 22:8. Alkitab Indonesia Terjemahan Lama (ITL) menulisnya ”Taurat” dan ”Hukum.” Terjemahan Alkitab Indonesia lainnya, yang baru muncul, Kitab Suci Indonesia Literal Translation (ILT), menulisnya “Torat.”
Jadi bila Anda adalah pemakai Alkitab ITB, ingatlah bahwa kata “hukum Taurat” disini sesungguhnya adalah satu kata saja, yaitu ”Torah / Taurat / Law” pada ayat yang sama dalam terjemahan lainnya.
Semua ayat-ayat di sini memakai kata terjemah ITB, kecuali dituliskan yang lain.
II. Arti dari kata Taurat (Torah / Torat/ Tawrat ) 
Kata Taurat umumnya telah dimengerti sebagai firman (perkataan) TUHAN yang tertulis pada kelima kitab nabi Musa, yang dikenal sebagi kitab Pentateuch. Namun pengertian Taurat yang sesungguhnya lebih dari itu, Taurat bisa juga dipakai untuk merefer kepada kitab-kitab para nabi dan semua kitab di Perjanjian Baru, sebab semuanya adalah firman TUHAN. Isa al-Masih adalah keutuhan dari Taurat, sebab Ia adalah firman TUHAN, yang telah menjadi manusia, jauh telah ada sebelum Taurat diberikan kepada nabi Musa (Injil Yohanes 1:1,14).
1. Difinisi. Taurat (Torah) berasal dari akar kata ”menuntun” atau ”mengajar,”(Imamat 10:11). Oleh sebab itu arti yang tepat dari kata tersebut adalah ”pengajaran,” ”doktrin,” atau ”instruksi.”
Ini tepat sama apa yang Paulus katakan tentang manfaat kitab suci, Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajaruntuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2 Timotius 3:16).
[Mengartikan Taurat sebagai:] ”hukum (law)” yang telah diterima secara umum memberikan suatu gambaran yang salah,  [yakni menjadikan ”instruksi,” ”pengajaran” itu menjadi bentuk ”peraturan” yang cenderung kaku dan keras. Kata ”Hukum”  sangat mempersempit arti dari kata Taurat yang sesungguhnya]. Kata Ibrani untuk hukum adalah din.[1]
Ayat dari kitab Keluaran berikut ini memberikan arti lain dari kata Taurat, Dan berfirmanlah YAHWEH kepada Musa, ”Naiklah kepada-Ku ke atas gunung Elohim, dan tinggallah di sana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh-loh batu, dan torat [torah] dan perintah [mitzvah] (commandments, jamak di KJV) yang telah Aku tulis untuk mengajar mereka.” (Kel. 24:12; ILT).
Ayat di atas ini tidak diragukan dan tidaklah lain kecuali satu, yakni menunjuk kepada Sepuluh Perintah TUHAN (YAHWEH, dalam bahasa aslinya) yang tertulis di dalam dua loh batu. Jadi Taurat ini juga menggandung arti ”perintah.”
2. Sebutan ”Taurat (nabi) Musa.”  Istilah ”Taurat Musa” atau terkadang tertulis ”kitab Taurat Musa” sudah ada sejak jaman nabi Yosua, penerus langsung kepemimpinan nabi Musa, dan muncul di jaman raja Amazia anak Yoas (2 Raja-raja 14:6). Pada umumnya ketika seorang berkata tentang ”Taurat,” ia merefer perkataannya tersebut kepada kelima kitab nabi Musa, sekilas istilah tersebut memberikan gambaran bahwa nabi Musalah pembuat ”taurat” (pengajaran/ doktrin / intruksi), yang sesungguhnya bukan.
Tidaklah mengherankan banyak orang Kristen sendiri salah mengerti  apa sesungguhnya ”Taurat Musa” atau”Kitab Taurat Musa” ini. Kesalah mengertian ini tentunya semakin lebih besar lagi pada orang yang tidak pernah membaca secara langsung kelima kitab Musa tersebut. Jika kita salah mengerti ”apakah Taurat Musa” ini, maka ”tujuan dan penerapan akan Taurat Musa” pastilah salah, tidak sesuai dengan tujuan asalnya.
Pengertian yang benar  dari kata ”Taurat Musa/ kitab Taurat Musa” adalah ”Taurat TUHAN yang ditulis Musa” atau ”Taurat TUHAN yang tertulis di Kitab Musa.”   Perhatikan kalimat ini: ”seperti yang tertulis di dalam kitab torat Musa” (Yosua 8:31; ILT) ayat ini adalah suatu insturksi atau perintah tertulis dari Musa kepada Yosua, bagaimana cara yang benar membangun mezbah (tempat persembahan) bagi TUHAN, ayat ini merefer ke kitab Keluaran (kitab Musa yang kedua), Tetapi jika engkau membuat bagi-Ku mezbah dari batu, maka jangan [kata kerja negatif”] engkau mendirikannya dari batu pahat, sebab apabila engkau mengerjakannya dengan beliung, maka engkau melanggar kekudusannya. (Keluaran 20:25). Jelas sekali bahwa Musa hanyalah menulis ”taurat” (instruksi) TUHAN, ia tidak membuat taurat. Maka istilah ”kitab torat Musa” haruslah dimengerti sebagai ”kitab torat yang ditulis Musa.” Hal ini jelas sekali pada kitab Nehemia 8:1, seperti nampak jelas pada anak kalimatnya, kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel. Terjemahan lain: kitab torat Musa yang telah YAHWEH perintahkan kepada Israel (ILT);KJV: the book of the law of Moses, which the LORD had commanded to Israel.  Kalimat “yakni kitab hukum,” sepertinya hanya ada pada terjemahan ITB.
Nabi Musa tidak mengeluarkan taurat dari dirinya sendiri, sebab ia bukan raja dan juga bukan hakim. Seorang nabi hanya mengatakan dan mengajar apa-apa yang diperintahkan oleh TUHAN, Allahnya. Nabi Isa al-Masih sendiri berkata, Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. (Yohanes 7:16) perkataan-Nya ini menggenapi apa yang dinubuatkan nabi Musa tentang Isa di kitab Ulangan 18:18 ”Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.”
”Nabi Musa tidak mengeluarkan taurat dari dirinya sendiri, sebab ia bukan raja dan juga bukan hakim. Seorang nabi hanya mengatakan dan mengajar apa-apa yang diperintahkan oleh TUHAN, Allahnya.”
 3. Musa menerima dan menulis Taurat TUHAN. Taurat – ingatlah bahwa itu berarti ”pengajaran/ doktrin / instruksi atau perintah”  – yang tertulis di kitab Musa bersumber dari pendiktean TUHAN secara langsung ”TUHAN berfirman” atau ”berfirmanlah TUHAN” maupun tidak langsung ”berbicaralah TUHAN dengan Musa” atau ”ia telah berbicara dengan TUHAN.” Nabi Musa sering kali bertemu TUHAN ’muka dengan muka,’ setiap kali ia turun dari ’gunung TUHAN’ mukanya menjadi bercahaya. (Kel. 34:35).
Dari seluruh Taurat (instruksi / perintah) TUHAN yang ditulis oleh nabi Musa bersumber dari Sepuluh Taurat (Perintah) TUHAN ditulis pada dua loh batu oleh jari TUHAN sendiri di atas gunung Sinai, di Median (bagian timur Arab Saudi sekarang) di wilayah yang sama dimana TUHAN telah mengutus nabi Musa membebaskan umat Israel, Dia berbicara langsung kepada Musa melalui semak belukar yang menyala-nyala.
  • Bagian pertama dari Taurat TUHAN ini terdapat pada loh batu pertama; berisi empat perintah, intinya adalah ”Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hati, jiwa dan kekuatanmu.”
  • Bagian kedua dari Taurat TUHAN terdapat pada loh batu yang kedua; berisi enam perintah, intinya adalah ”Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.”
Isa al-Masih, sebagai Firman TUHAN yang telah menjadi manusia, telah memberi pengertian kepada kita bahwa seluruh kitab Musa sesungguhnya di dasarkan oleh kedua perintah di atas: 1. Kasihilah TUHAN, dan 2. Kasihilah sesamamu manusia. Jadi inti dari 10 perintah TUHAN ini dapat ditulis dalam satu kata: ”Kasihilah.” (to love).
III. Sifat Taurat TUHAN yang ditulis Musa
1. Taurat telah tertulis lengkap.
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Tuliskanlah segala firman ini, sebab berdasarkan firman ini telah Kuadakan perjanjian dengan engkau dan dengan Israel.” (Kel. 34:27)
Dan terjadilah, ketika Musa selesai menuliskan perkataan torat itu dalam sebuah kitab sampai perkataan yang terakhir  (Ul. 31:24; ILT), kemudian Musa memberikan kitab yang lengkap tersebut kepada para Lewi (kaum imam) (ayat 26).
Kitab yang dikenal dikalangan orang Yahudi sebagai Talmud (kumpulan tulisan interpretasi  para rabbi tentang ’hukum tidak tertulis’ dari Taurat TUHAN) ialah tidak lebih dari kumpulan tradisi-tradisi nenek moyang mereka, Isa al-Masih berkata. Sebab semua pengajaran, perintah dan instruksi TUHAN telah ditulis oleh Musa dengan lengkap ”sampai perkataan yang penghabisan.” 
Jadi dengan kata lain, setiap pengajaran, doktrin atau insturksi kerohanian yang diklaim sebagai ”Taurat Musa” namun tidak sesuai dengan isi ”kitab Taurat Musa” yang terdapat di awal Alkitab semua itu hanyalah tradisi manusia semata.
2. Taurat itu setia, benar, baik, kudus dan sempurna
Segala perintah-Mu dapat dipercaya; (Maz. 119:86)
Engkau dekat, ya TUHAN, dan segala perintah-Mu adalah benar. (Maz. 119:151 dan 172)
Aku melihat batas-batas kesempurnaan, tetapi perintah-Mu luas sekali. (Maz. 119:96)
Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik. (Roma 7:12)
Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, … ia akan berbahagia oleh perbuatannya. (Yakobus 1:25)
3. Taurat memberi banyak keuntungan.
  • Besarlah ketentramam pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu.  Maz. 119:165
  • Berbahagialah orang … yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan (meditate) Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. (Maz. 1:1-3)
  • Menjadikan pelakunya lebih bijaksana, lebih berakal budi, lebih bepengertian (Maz. 119:97-100)
4. Taurat TUHAN mengandung berkat dan kutuk. Taurat adalah seperti sebuah koin yang mimiliki dua sisi, yang tidak bisa dipisahkan; berkat bagi yang melakukannya dan kutuk bagi yang tidak melakukannya. Lihat seluruh kitab Ulangan 28.
5. Taurat TUHAN itu tidak dapat dibatalkan. 
For the LORD is good; his mercy is everlasting; and his truth endured to all generations. (Mazmur 100:5; King James)
Janganlah mengira bahwa Aku datang untuk membatalkan torat atau kitab para nabi, … sesungguhnya Aku berkata kepadmu: Sampai langit dan bumi berlalu, satu iota atau satu keraia[2] pun dari torat  sekali-kali tidak akan lenyap, sampai segala sesuatu terjadi. (Matius 5:17-19; ILT)
6. Taurat TUHAN dibela oleh TUHAN dan para hamba-Nya
Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN; mereka telah merombak Taurat-Mu. (Maz. 119:126); mereka telah melanggar torat-Mu (ILT); they have made void (tidak memiliki kuasa legal) thy law (KJV). Sebab itu TUHAN mengutus Putra-Nya untuk merestorikan taurat-Nya, Bacalah Injil Matius 5:17-48.[3]Rasul Paulus: Apakah kami meniadakan torat melalui iman? Tidaklah mungkin! Sebaliknya, kami meneguhkan torat. (Roma 3:31; ILT)
7. Taurat TUHAN itu diturunkan memiliki tujuan-tujuan yang khusus. Bersambung pada Pendalam Alkitab selanjutnya “Tujuan Taurat TUHAN yang ditulis nabi Musa.”
Pelaku Taurat. Alkitab mencatat tindakan terpuji seorang raja Yehuda yang meresponi isi kitab Taurat, baca 2 Raja-raja 22 dan 23. Ketika kepada raja Yosia dibacakan isi kitab Taurat yang baru saja ditemukan dari bait Allah yang sedang diperbaiki. Respond pertama Yosia ialah dia merobek bajunya (tanda berduka, sebab ternyata rakyaknya telah hidup jauh dari perintah yang tertulis pada kitab Taurat TUHAN), ia langsung memerintahkan para pemimpin rohani  mencari petunjuk TUHAN ”apa yang negara harus perbuat.” Kemudian raja mengumpulkan semua rakyatnya, tidak terkecuali, untuk mendengar kitab tersebut dan diikuti dengan pembacaan proklamasi pertobat.
Tidak sampai disitu raja Yosia bertindak, raja memerintahkan para hambanya untuk membersihkan bait TUHAN dari semua benda dan perkakas berhala, memecat semua imam dan pekerja kuil-kuil berhala. Lebih lanjut semua berhala, dewa dan dewi, dan tempat persembahan mereka masing-masing dihancurkan dan dibakar, termasuk juga bilik-bilik pelacuran untuk ibadah penyembahan dewi Asyera, dan tempat pembakaran anak bagi dewa Molokh. Ia menghancurkan kuburan-kuburan di gunung yang dipakai sebagai tempat keramat, dan lalu ia menewaskan para imam berhala dan para petenung dan dukun dari negerinya.
Setelah penyembahan berhala dan tempatnya dihapuskan, raja memerintahkan seluruh rakyat:  “Rayakanlah Paskah bagi TUHAN, Allahmu, seperti yang tertulis dalam kitab perjanjian ini!” (2 Rj.  23:21, )
Perbuatan raja Yosia ini dicatat di Alkitab sebagai, Sebelum dia tidak ada raja seperti dia yang berbalik kepada TUHAN dengan segenap hatinya, dengan segenap jiwanya dan dengan segenap kekuatannyasesuai dengan segala Taurat Musa; dan sesudah dia tidak ada bangkit lagi yang seperti dia. (2 Rj. 23:25)
Bacaan yang direkomendasikan:
What is the Torah?SEVEN WAYS TO MISUSE GOD’S TORAH by Glen Penton
http://beth-abraham.org/7l.htmlHow to Apply the Torah of Freedom, by Glen Penton
http://beth-abraham.org/apply.html
Bg.2. Tujuan Torah/ Torat/ Taurat/ Tawrat TUHAN yang ditulis nabi Musa

[1] Wikipedia: Torah; merefer kepada Rabinowitz, Louis Isaac and Harvey, Warren. “Torah.” Encyclopaedia Judaica.
[2] Keraia: tanda baca berbentuk titik atau aksen dalam tulisan Ibrani untuk membedakan satu huruf dengan huruf lainnya. Kamus ILT
[3] Kitab Taurat (Torah) Musa tidak dipalsukan atau diganti, sebab yang tertulis tetap ada sebagai mana telah tertulis pada aslinya; Perhatikan kembali III.1. Ayat ini menyatakan bahwa intruksi TUHAN yang tertulis di kitab Musa telah “dirombak”  atau dianggap tidak memiliki kuasa legalnya lagi (void) oleh sebab para pemimpin agama Yahudi lebih memakai hukum tidak tertulis/ oral law (bersumber dari intepretasi kitab Taurat Musa; ini dikenal sekarang sebagai Talmud – kitab interpretasi) yang dibuat oleh para rabbi. Rabbi (bahasa Ibrani) berarti guru.
“Perombakan” Taurat ini bersifat figurative, bukan fisik, itu nampak juga dari bahasa aslinya “parar” yang berarti “melanggar”, “mengakhiri.” Sekitar 400 tahun sebelum Isa al-Masih hadir di bumi, TUHAN menegur para pemimpin agama tersebut melalui nabi Maleakhi  Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; “kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam. (Malachi 2:8), dan lagi: ”Kamu menyusahi TUHAN dengan perkataanmu” (ayat 17). 
Hal ini juga sama dengan isi Alkitab Perjanjian Baru- tidak ada yang dipalsukan atau diganti isinya, tetapi itu dilanggar dan dianggap tidak memiliki kuasa legal lagi sebagai firman TUHAN dengan lahirnya hukum-hukum yang dikeluarkan oleh pemimpin agama setelah kematian rasul-rasul Perjanjian Baru.

Pendalaman Alkitab 4 Muslim
Hak Cipta: Budiman
pa4muslim@gmail.com
Diluar tujuan komersial, Anda dipersilahkan mengkopy, memperbanyak dan juga memakai artikel ini  dengan menyertakan alamat situsnya. Terima kasih.


Source : https://pendalamanalkitab4muslim.wordpress.com/