Latest News

Showing posts with label Kekudusan. Show all posts
Showing posts with label Kekudusan. Show all posts

Thursday, December 29, 2011

Kekudusan

K E K U D U S A N
I Petrus 1:15-16
Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu
sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Pendahuluan
            Kata �kudus�, dalam bahasa Ibrani qadosy, bisa berarti �terpisah�, dikhususkan, �terpotong dari�, digunakan terhadap keadaan terlepasnya seseorang atau suatu benda (supaya Tuhan dapat memakainya terhadap obyek yang dilepas itu).
            Makna dasar dari akar kata Ibrani qdsy antara lain bisa berarti �menyendirikan� dan �cemerlang�. Kata �menyendirikan� menekankan kekudusan dalam arti posisi atau status dengan maksud �terpotong�, �dipisahkan�, �disendirikan untuk penggunaan khusus�, �diserahkan untuk� atau �disucikan�, �dianggap keramat�
 Sedangkan kata �cemerlang� lebih menekankan pada penggunaannya yang berkaitan dengan keadaan, atau proses, yang dalam Perjanjian Baru mengarah pada pemikiran tentang perubahan batin yang terjadi secara berangsur-angsur, yang dapat menghasilkan kemurnian, kebenaran moral, dan pemikiran-pemikiran suci yang menyatakan diri dalam perbuatan lahiriah yang baik dan menurut kehendak Tuhan.
            Hagios dalam bahasa Yunani, juga mempunyai dasar pemikiran yang sama mengenai keterpisahan dan kesucian terhadap Allah. Dalam kitab Roma, hagios, hagiosune, hagiazo, dan hagiasmos, berasal dari akar kata yang sama, secara mendasar berarti dipisahkan, disisihkan. Hagios diterjemahkan suci atau kudus dalam 1:2, 5:5, 7:12, 9:1, 11:16, 12:1, 14:17, 15:13, 16, 16:16, dan orang kudus dalam 1:7, 8:27, 12:13, 15:25, 26, 31, 16:15. Hagiosune diterjemahkan kekudusan dalam 1:4. Hagiazo adalah kata kerja yang dipakai untuk menunjukkan pekerjaan yang sudah selesai pada waktu lampau dan diterjemahkan disucikan dalam 15:16. Hagiasmos diterjemahkan pengudusan dalam 6:19, 22.  

Kudusnya Allah
            Ketika Malaikat Tuhan menampakkan diri kepada Musa di gunung Horeb dalam nyala api yang keluar dari semak duri, Allah memerintahkan agar Musa tidak terlalu dekat dan harus menanggalkan kasut dari kakinya, sebab tempat ia berdiri itu adalah tanah yang kudus, Keluaran 3:5, Kisah Para Rasul 7:33. Demikian juga ketika Yosua bertemu dengan Panglima Balatentara TUHAN, Yosua pun menanggalkan kasut dari kakinya, sebab tempatnya berdiri itu adalah kudus, Yosua 5:15.
            Menurut Mazmur 11:4, TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus, takhta-Nya di sorga itu juga kudus, bahkan maha kudus, 28:2, 47:9, 93:5, 102:20, Yunus 2:7, Mikha 1:2, Habakuk 2:20. Sedangkan dalam I Korintus 3:17, yang dimaksud dengan bait Allah adalah kita (humeis, yang adalah kamu), yang harus hidup juga dalam kekudusan-Nya.
            Tempat kudus kediaman TUHAN itu dibuat dan didirikan oleh TUHAN sendiri, Keluaran 15:17. Ia membangun tempat kudus-Nya setinggi langit, laksana bumi yang didasarkan-Nya untuk selama-lamanya, Mazmur 78:69. Keagungan dan semarak ada dihadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya, 96:6. Di tempat kudus ada kekuatan dan kemuliaan Allah, 63:3, di tempat kudus ada perarakan Allah sebagai Raja, 68:25, di tempat kudus-Nya itu, Allah berfirman, 60:8, 108:8. TUHAN Allah telah bersumpah demi kekudusan-Nya, Amos 4:2. �Sekali Aku bersumpah demi kekudusan-Ku, tentulah Aku tidak akan berbohong,� Mazmur 89:36. Yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus ialah orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya pada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu, 24:3-4. Karena jalan Allah adalah kudus, 77:14. Kiriman bantuan itu datangnya juga dari tempat kudus, 20:3. Angkatlah tanganmu ke tempat kudus dan pujilah TUHAN! 134:2. Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya, 150:1.
Sedangkan Kemah Suci sebagai tempat kudus bagi TUHAN itu buatan tangan manusia yaitu oleh Bezaleel dan Ahiloab, orang-orang ahli yang dikauruniai TUHAN untuk membuat tempat kudus menurut perintah TUHAN, 25:8-9. 36:1-4, Ibrani 9:1. Untuk itu bangsa Israel harus menghormati tempat kudus Allah, Imamat 19:30, 26:2. Orang yang menajiskan Kemah Suci TUHAN karena kena mayat dan tidak menghapus dosa itu dari dirinya dengan air pentahiran, maka orang itu harus dilenyapkan dari Israel, 15:31, Bilangan 19:13, 20.
Untuk mendirikan tempat kudus bagi TUHAN, maka hati dan jiwanya harus diarahkan untuk mencari TUHAN yang, supaya tabut perjanjian TUHAN dan perkakas kudus Allah itu dapat dibawa masuk ke dalam rumah yang didirikan bagi TUHAN, I Tawarikh 22:19. Selain itu, untuk mendirikan rumah menjadi tempat kudus, Allah meminta Salomo untuk mengkuatkan hati saat melakukannya, 28:10.
Tempat kudus yang telah dikuduskan-Nya untuk selama-lamanya itu sebagai tempat beribadah kepada TUHAN, supaya murka-Nya yang menyala-nyala itu undur, maka bangsa Israel disuruh untuk menyerahkan dirinya kepada TUHAN, II Tawarikh 30:8.    
Tetapi di dalam Ibrani 9:24, Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus (agia, suci; umat Allah) buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah bagi kepentingan kita. Dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa (dia, melalui; pada; oleh; karena) darah kambing jantan (tragos, domba jantan) dan anak lembu (moschos, anak lembu jantan), tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dengan itu Ia telah mendapat (ehurisko, memperoleh; meraih; menemukan; berada, ternyata ada) kelepasan (lutrosis, penebusan [dari perbudakan]) yang kekal, (ay. 12). Jadi, Saudara-saudara, kita sekarang dengan penuh keberanian (parresia, keterus-terangan, keterbukaan; kebebasan; di muka umum; kepercayaan teguh) dapat masuk (eisodos he, hal masuk, jalan masuk; kedatangan; disambut oleh) ke dalam tempat kudus (ta agia, tempat mahakudus), oleh darah Yesus, 10:19.
            Dalam Yohanes 17:11, Tuhan Yesus datang kepada Bapa yang kudus. Menurut Yosua 24:19, TUHAN adalah Allah yang kudus, tidak ada yang kudus seperti TUHAN, I Samuel 2:2, dan tidak ada yang tahan berdiri di hadapan TUHAN, Allah yang kudus, 6:20. Siapakah yang tidak takut dan tidak memuliakan nama-Mu  ya Tuhan? Sebab Engkau saja yang kudus (monos hosios, [Engkau adalah], Engkau saja adalah kudus/saleh; seorang diri; hanya; saja; sendirian), Wahyu 15:4, nama-Nya kudus dan dahsyat, Mazmur 111:9.
            Keluaran 15:11 mengatakan, Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban.�
            Mazmur 89:8 mengatakan, �Allah disegani dalam kalangan orang-orang kudus, dan sangat ditakuti melebihi semua yang ada di sekeliling-Nya.�
Karena kekudusan-Nya itu, Yesus pun mendapat sebutan Yang Kudus, Yang Benar (alethinos, sejati) dalam Wahyu 3:7, 15:4, 16:5, Mazmur 22:4, 71:22, Yesaya 8:13, 29:23, Hosea 11:9, Penguasa (despotes, Tuan, Tuhan [tentang Allah dan Kristus]; tuan rumah) yang kudus dan benar, Wahyu 6:10, Yang Kudus dari Allah, demikian pengakuan Simon Petrus, Yohanes 6:68-69, Kisah Para Rasul 3:14, I Yohanes 2:20, Wahyu 3:7, 16:5, yang merupakan anak nubuatan yang akan disebut kudus, Anak Allah, Lukas 1:35. Roh jahat pun tahu kalau Yesus itu Yang Kudus dari Allah, Markus 1:24, Lukas 4:34, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati bahwa Dialah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita, Roma 1:4.
Bahkan II Raja-Raja 19:22, Ayub 6:10, Amsal 9:10, Yesaya 12:6, 29:18, 37:23,  40:25, 41:14, 16, 60:14 menyebut-Nya Yang Mahakudus, Allah Israel, Yesaya 57:15 menyebut-Nya Yang Mahatinggi dan Yang Mahakudus. Tetapi TUHAN semesta alam akan ternyata maha tinggi dalam keadilan-Nya, dan Allah yang maha kudus akan menyatakan kekudusan-Nya dalam kebenaran-Nya, Yesaya 5:16, di hadapan-Nya seumur hidup kita (selama segala hari kita), Lukas 1:75.
                                                               
Israel bangsa yang dipilih untuk dikuduskan
            Untuk menjadi imamat yang rajani dan bangsa yang kudus bagi Tuhan, Musa harus mensosialisasikannya terlebih dahulu kepada tua-tua bangsa Israel, Keluaran 19:6-8. Tujuannya ialah untuk memberitakan (exaggello, menceritakan, memberitahukan) segala perbuatan Allah yang besar dan ajaib (ar�te, kebajikan, pujian; kuasa [Allah]; tindakan yang menyelamatkan; perbuatan besar/ajaib) itu, I Petrus 2:9.

Persyaratan dari Allah bagi bangsa yang hendak dikuduskan
            Sebagai umat yang kudus pilihan TUHAN dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya, maka bangsa Israel harus merobohkan semua mezbah, tugu-tugu berhala harus diremukkan, tiang-tiang berhala harus dihancurkan dan patung-patung dewinya harus dibakar habis, Ulangan 7:5-6. Tidak boleh menorah-noreh tubuh atau menggundul rambut di atas dahinya karena kematian seseorang, 14:1-2. Tidak boleh memakan bangkai apapun dan tidak boleh memasak anak kambing dalam air susu induknya, 21. Daging ternak yang diterkam binatang buas tidak boleh dimakan tetapi harus dilemparkan kepada anjing, Keluaran 22:31, tetapi barang yang kudus tidak boleh diberikan kepada anjing, Matius 7:6.
            Tetapi dalam Perjanjian Baru, semuanya itu boleh dimakan oleh orang percaya yang telah mengenal kebenaran dengan mengucapkan syukur (eucharistia, rasa syukur, terima kasih), karena semuanya itu telah dikuduskan (agiazo, menganggap kudus, mengkhususkan, menguduskan) oleh firman Allah dalam doa (enteuxis, permohonan, doa [syafaat]), I Timotius 4:3-5. Menurut Kisah Para Rasul 10:15, apa yang dinyatakan halal (katharizo, membersihkan, mentahirkan, mencuci) oleh Allah, tidak boleh dinyatakan haram (koinoo, menajiskan) oleh manusia.
            Harus dapat mengajarkan ketetapan TUHAN dengan membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis, Imamat 10:10, Yehezkiel 44:23. Ternyata di Yehezkiel 22:26, para imamnya malah menjiskan TUHAN dengan memperkosa hukum Taurat TUHAN dan menajiskan hal-hal yang kudus bagi TUHAN, mereka tidak membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, tidak mengajarkan perbedaan yang najis dengan yang tidak tahir, mereka malah menutup mata terhadap hari-hari Sabat TUHAN. Sampai Zefanya 3:4 menyebut, �Para nabinya adalah orang-orang ceroboh dan pengkhianat; para imamnya menajiskan apa yang kudus, memperkosa hukum Taurat.�
            Untuk itu, TUHAN sendiri yang akan menguduskan nama-Nya yang besar, karena sudah dinajiskan oleh bangsa Israel, sehingga segala bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu dihadapan bangsa-bangsa, Yehezkiel 36:22-23. Segala bangsa pun akan mengetahui bahwa TUHAN sendiri yang akan menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Nya berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya, 37:28.   
            Agar musuh diserahkan kepada bangsa Israel, Allah menuntut supaya perkemahannya harus kudus, jangan sampai ada yang tidak senonoh yang dilihat Allah, Ulangan 23:14.  

Kudusnya para imam
            Para imam harus kudus bagi Allahnya, mereka tidak boleh melanggar kekudusan nama-Nya karena merekalah yang mempersembahkan segala kurban api-apian TUHAN, santapan Allah mereka, Imamat 21:6, I Samuel 16:5. Dalam mengangkut tabut TUHAN, para imam dan orang-orang Lewi harus mengkuduskan dirinya, I Tawarikh 15:14. Dan mereka juga telah dikuduskan oleh TUHAN yang kudus, Imamat 22:32.
            Untuk menyanyikan nyanyian dan memuji bagi TUHAN, orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah pun harus memakai pakaian kudus yang semarak, II Tawarikh 20:21, 19. �Biarlah mereka menyanyikan syukur bagi nama-Mu yang besar dan dahsyat; Kuduslah Ia!�, Mazmur 99:3. �Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku�, seru Daud dalam Mazmur 103:1.

Kudusnya persembahan
            Menurut Imamat 22:2, setiap persembahan yang dikuduskan orang Israel bagi Allah harus diperlakukan dengan hati-hati.

Kudusnya hari Sabat
            Dalam Kejadian 2:3, dikatakan bahwa Allah memberkati hari ketujuh dan mengkuduskannya, karena pada hari itu Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan-Nya. Selanjutnya dalam Keluaran 20:8-11, 31:13-17, Ulangan 5:12, hari ketujuh diperingati sebagi hari Sabat. Bangsa Israel harus memelihara hari-hari Sabat Allah, Imamat 19:30, 26:2.
            Untuk menghormati hari Sabat yang kudus bagi TUHAN, bangsa Israel mempersiapkan diri dengan baik, sehingga tidak disibukkan dengan masakan makanan, Keluaran 16:23, atau mengurus urusan lainnya, Yesaya 58:13, misalnya membawa barang-barang dari rumah untuk dibawa ke luar, pokoknya tidak boleh melakukan sesuatu pekerjaan apapun, Yeremian 17:22 Orang-orang Lewi pun mentahirkan dirinya dan datang untuk menjaga pintu-pintu gerbang, Nehemia 13:22. Itulah yang menjadi peringatan antara bangsa Israel dengan Allahnya, Yehezkiel 20:20, yang harus senantiasa dilakukan dan dikuduskan, 44:24. Demikian juga dengan tahun Yobel, yang ke-50 adalah kudus, Imamat 25:10.

Kudusnya anak sulung
            Menurut Ulangan 15:19, anak sulung lembu tidak boleh dipakai dan tidak boleh digunting bulu anak sulung domba, sebab menurut Keluaran 13:2, 12, 22:29, 34:19, semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan, baik pada manusia maupun hewan haruslah dikuduskan bagi TUHAN. Karena TUHANlah yang punya semua anak sulung dan mengkuduskan semua yang sulung, Bilangan 3:13, 8:17, Lukas 2:23.

Kudusnya jemaat
            Dalam Yoel 1:14, 2:14-17, seluruh tua-tua, para imam dan jemaah dikumpulkan mulai dari yang tua sampai anak-anak yang menyusu bahkan penganten baru pun harus keluar dari kamar tidurnya untuk dikuduskan dengan mengadakan puasa yang kudus secara khusus bagi TUHAN, menangis dan meratap dengan menggoyakkan hati dan berbalik kepada-Nya, supaya Ia tidak murka. Menurut Efesus 5:25-27, karena Kristus menginginkan supaya jemaat-Nya kudus, cemerlang (endoxos, mulia, indah) tanpa cacat (spilos, cela, noda) atau kerut atau serupa itu dan tidak bercela (amomos, yang tidak bercacat/bernoda) dengan menyerahkan diri-Nya sendiri bagi gereja-Nya. Oleh kematian tubuh jasmani-Nya, untuk menempatkan (paristemi, menghadapkan; menyediakan; menyerahkan; mempersembahkan; membuktikan; mendampingi; menolong; tiba; berdiri bersama) kita sebagai gereja-Nya kudus dan tak bercacat cela (anegkletos, tanpa kesalahan, yang tidak dapat dituduh) dihadapan-Nya, Kolose 1:22.

Kudusnya rumah TUHAN
            Dalam II Tawarikh 2:4, Salomo hendak mendirikan rumah bagi TUHAN, untuk mengkuduskannya bagi Dia, supaya di hadapan-Nya dibakar ukupan dari wangi-wangian, tetap diatur roti sajian dan dipersembahkan kurban bakaran pada waktu pagi dan petang, pada hari-hari Sabat dan bulan-bulan baru, dan pada perayaan-perayaan yang ditetapkan TUHAN, sebab semuanya itu adalah kewajiban bagi orang Israel untuk selama-lamanya. Lalu dalam I Raja-Raja 9:3, datanglah Firman Tuhan kepada Salomo: �Aku telah mengkuduskan rumah yang kau dirikan untuk membuat nama-Ku tinggal di situ sampai selamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa, II Tawarikh 7:16.
Pada zaman Hizkia memerintah sebagai raja menggantikan Ahas, orang-orang Lewi harus mengkuduskan diri dan rumah TUHAN dari kecemaran II Tawarikh 29:5. Pekerjaan pengudusan itu dimulai pada tanggal satu bulan yang pertama. Pada hari kedelapan bulan itu  mereka sampai ke balai rumah TUHAN dan mengkuduskan seluruh rumah TUHAN dalam delapan hari. Mereka selesai pada hari keenam belas bulan pertama, (17).

Kegenapan janji TUHAN
TUHAN akan menepati janji-Nya dengan mengangkat Israel sebagai bangsa pilihan dari atas segala bangsa, untuk menjadi terpuji, ternama dan  terhormat, yang kudus bagi TUHAN, asal ia melakukan semua perintah-Nya, ketetapan-Nya, peraturan-Nya dan mendengarkan suara-Nya dengan setia, dengan segenap hati dan segenap jiwanya, Ulangan 26:16-19, 28:9. Sehingga orang akan menyebut bangsa Israel �bangsa kudus�, �orang-orang tebusan TUHAN�, �yang dicari�, �kota yang tidak ditinggalkan�, Yesaya 62:12.

Tujuan Allah memanggil kita
            Menurut I Tesalonika 4:7, dalam hidup nikah, tujuan Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang najis atau cemar (akatharsia, kotoran; maksud yang tidak murni), melainkan apa yang kudus (en agiasmo, untuk pengudusan). Kehendak Allah adalah pengudusan (agiasmos, keadaan kudus/suci) kita, yaitu supaya kita menjauhi (apecho, menjauhkan diri dari) percabulan, dengan mengambil seorang perempuan (skeuos, benda, alat; bejana, piring, buyung; sauh apung; [kiasan bagi tubuh atau perempuan]; badan orang; kaum yang lebih lemah) sebagai istrinya sendiri serta hidup di dalam kekudusan dan kehormatan, 3, 4. Dan apabila perempuan itu nantinya melahirkan (teknogonia, persalinan) seorang anak, maka ia akan diselamatkan juga asal tetap bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan, I Timotius 2:15.
            Demikian juga bagi suami atau istri yang tidak beriman dikuduskan oleh pasangannya yang sudah beriman, supaya anak-anaknya menjadi kudus, I Korintus 7:14. Contoh di Perjanjian Lama misalnya perkawinan antara orang-orang Israel yang telah dikuduskan oleh Allah dengan orang Kanaan, orang Het, orang Feris, orang Yebus, orang Amon, orang Moab, orang Mesir dan orang Amori yang tidak kudus dalam Ezra 9:1-2 atau perkawinan antara Yehuda dengan anak perempuan allah asing, Maleakhi 2:11.
Ibrani 13:4 mengatakan, �Hendaklah kamu semua penuh hormat (timios, sangat berharga, bernilai tinggi) terhadap perkawinan (gamos, perjamuan kawin; ruang perjamuan kawin) dan janganlah kamu mencemarkan (amiantos, tidak bercacat, yang tak bercela, tanpa noda) tempat tidur (koite, ranjang, tempat tidur untuk hubungan suami istri; kiasan persetubuhan; sperma; percabulan), sebab Allah akan menghakimi orang-orang sundal (pornos, orang laki-laki yang melanggar kesusilaan; orang yang melakukan perzinahan [hubungan seksual yang tidak sesuai hukum/adat]) dan pezinah (moichos, seorang pezinah; laki-laki pezinah).�
            Di dalam Kejadian 49:3-4 dan I Tawarikh 5:1, Ruben kehilangan hak kesulungannya karena kecemarannya dan Yusuf menerimanya karena kemurniannya, Kejadian 39:7-12. Ketika Daud hendak mengambil roti kudus, imam Ahimelekh mengatakan, �Asal saja orang-orangmu itu menjaga diri terhadap perempuan.� Dan Daud pun menjawab, �Memang, kami tidak diperbolehkan bergaul dengan perempuan, apabila maju perang. Tubuh orang-orangku itu tahir, sekalipun pada perjalanan biasa,� I Samuel 21:4-5.
            Kalau Allah akan menghakimi (ekdikesis, pembalasan [dendam]; penghukuman) orang-orang sundal dan pezinah, Ibrani 10:30, maka gereja Tuhan juga harus menghakimi mereka, dengan cara tidak bergaul (airo, merebut, merampas; membunuh; membiarkan orang hidup dalam kebimbangan) dengannya bahkan harus mengusirnya (exairo, menjauhkan [dari tengah-tengah kamu]), I Korintus 5:1-2, 11-13.
            Sedangkan bagi para perempuan yang tidak bersuami dan para gadis diharapkan dapat tetap memusatkan perhatiannya (merizo, membagikan; terbelah [perhatiannya], terbagi-bagi; memecahkan) pada hal-hal mengenai Tuhan, supaya tubuh dan jiwanya kudus, I Korintus 7:34. Itulah sebabnya mengapa Paulus mengatakan dalam Roma 11:16, jikalau akar (hriza, turunan, asal-usul; penyebab [kejahatan]) kudus, maka cabang-cabangnya (klados, ranting) juga kudus.

Yang dilakukan Tuhan Yesus terhadap kita
            Menurut Efesus 1:4, di dalam Yesus, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan (katabole, permulaan; pendirian [dasar]), supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan anugerah-Nya sendiri, yang telah dianugerahkan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman, II Timotius 1:9. Untuk itu kita harus (opheilo, patut, wajib) selalu mengucapkan syukur (eucharisteo, berterima kasih) kepada Allah, sebab Allah sejak semula memilih (ahireomai, mengambil untuk) kita untuk diselamatkan dalam Roh (pneumatos, yang dikerjakan Roh [Allah], kehidupan yang batin, diri pribadi; watak) yang menguduskan kita dan dalam kebenaran (aletheias, [kepercayaan] akan kebenaran, apa yang benar; dengan jujur; sungguh) yang kita percayai, II Tesalonika 2:13, I Petrus 1:2.
            Sebagaimana Paulus, yang telah dipanggil (kletos, diundang) untuk menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah, Roma 1:1. Kata �dikuduskan� dalam bahasa Yunani aphorizo,  yang bisa berarti dipisahkan, dijauhkan, dikhususkan. Dipisahkan, meliputi dipilih (ekloge, pemilihan, pilihan, Kisah Para Rasul 9:15), ditetapkan (tithemi, meletakkan; menempatkan, menaruh; menyisihkan; menyimpan; membuat [sesuatu untuk], menentukan tempat bagi seseorang; memperuntukkan; mempersembahkan; menerangkan [lewat perumpamaan]; menanggalkan [pakaian]; menghidangkan [anggur]; mengingat, memikirkan; memutuskan; menasehati; memandang baik; membuat [sesuatu untuk seseorang]; mengatur [anggota badan],  I Timotius 2:7), dan diutus (proskaleomai, ditugaskan; memanggil untuk; mengundang; memanggil supaya datang [untuk melaksanakan tugas Kristen], Kisah Para Rasul 13:2-4)
            Karena itu, sebagai orang-orang pilihan (eklektos, yang terpilih, dipilih) Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan (oiktirmos, kemurahan), kemurahan (oplagchna, oiktirmou, kemurahan yang mendalam/mesra), kerendahan hati (chrestotes, kebaikan hati, kemurahan, belas kasihan; apa yang benar), kelemahlembutan dan kesabaran, Kolose 3:12.
Tuhan Yesus juga membenarkan dan mengkuduskan dan menebus kita, I Korintus 1:30. Baik Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, semuanya berasal dari Satu sumber (ex henos, artinya [mempunyai] Bapak yang sama, atau [mempunyai] keturunan yang sama), Ibrani 2:11. Itulah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang (Yerusalem) untuk mengkuduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri, 13:12. Sebab oleh satu kurban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya (epaphax, satu kali untuk selama-lamanya; hegiasmenoi, [dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya) mereka yang dikuduskan, 10:14, 10.
            Sebab itu, Saudara-saudara yang kudus, yang mendapat panggilan (klesis, undangan) surgawi (epouranios, di surga), perhatikanlah (kataneoe, memandang kepada; mengetahui; memperhatikan) Yesus, Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musa pun setia (pistos, yang dapat dipercayai, handal; beriman [orang percaya, orang Kristen; benar; pasti; tidak akan gagal) dalam segenap rumah-Nya, Ibrani 3:1-2.
            Setelah selesai mengadakan penyucian dosa (katharismos, pentahiran, pembersihan), Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar (megalosune, kebesaran, keagungan [menunjuk kepada Allah]), di tempat yang tinggi (upselos, di surga, agung, hal yang dinilai tinggi, lebih tinggi, di atas), Ibrani 1:3.

Maksud teguran Allah
Maksud Allah menghajar itu untuk kebaikan (epi to sumpheron, demi kegunaan kita, untuk kebaikan kita, untuk keuntungan kita), supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan (agiotes, ketulusan hati)-Nya, Ibrani 12:10. Sampai Daud mengatakan, �Janganlah mengambil roh-Mu yang kudus (Roh kekudusan-Mu) dari padaku,� Mazmur 51:13. Ayat ini dan Yesaya 63:10-11, tidak sama dengan Roh Kudus dalam Perjanjian Baru, maksudnya adalah untuk Allah membuat umat-Nya kudus, yang memisahkan mereka kepada diri-Nya.

Kekudusan itu harus diusahakan
            Dalam Keluaran 19:10, 14, untuk mengkuduskan diri, bangsa Israel di suruh Musa untuk mencuci pakaiannya, karena telah tercemar oleh dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah mereka, Kejadian 35:2. Bahkan untuk makan daging pun, mereka harus kudus, Bilangan 11:18. Orang yang bernazar pun harus tetap kudus dengan membiarkan rambutnya tumbuh panjang, tidak boleh dipotong sampai genap waktunya ia mengkhususkan dirinya bagi TUHAN, 6:5.
            TUHAN akan menyatakan kekudusan-Nya kepada orang yang karib dengan-Nya, dan di muka seluruh bangsa, akan diperlihatkan-Nya kemuliaan-Nya, Imamat 10:3.
            Untuk menyaksikan perbuatan TUHAN yang ajaib, bangsa itu harus kudus, Yosua 3:5.
Walaupun dalam I Tesalonika 5:23 mengatakan bahwa Allah menguduskan seluruh (holoteles, secara menyeluruh; seluruhnya) roh, jiwa dan tubuh kita dengan terpelihara (tereo, mematuhi, menaruh perhatian terhadap; mengawasi; menawan; menyimpan; mempertahankan; memelihara) sempurna (holokleros, sehat, tidak rusak, dalam keadaan utuh) tanpa cacat (amemptos, dipelihara tanpa cacat, secara tidak bercacat) pada kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Tetapi kita pun harus berusaha dengan tetap menguatkan hati supaya tidak bercacat dan kudus dihadapan Allah Bapa kita pada waktu kedatangan Tuhan Yesus dengan semua orang kudus-Nya, I Tesalonika 3:13. Jadi, setelah kita memberikan diri untuk disucikan (apolouomai, member diri dibersihkan, member diri dicuci bersih, member diri disucikan [terjadi dalam baptisan]; mandi), maka kita telah dikuduskan (agiazo, menguduskan), dan dibenarkan (dikaioo, membenarkan; membebaskan; mengakui kebenaran Allah atau mematuhi tuntutan Allah yang adil) dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita, I Korintus 6:11.  
Dalam Ibrani 12:14, dikatakan bahwa kita harus berusaha hidup damai dengan semua orang dan mengejar kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Untuk menyempurnakan kekudusan takut akan Allah, maka kita harus menyucikan diri dari semua pencemaran jasmani dan rohani, II Korintus 7:1.
            Roma 12:1 mengatakan, persembahkanlah (paristemi, menyediakan; menyerahkan; menghadapkan; membuktikan) tubuhmu sebagai persembahan yang kudus. Jika kita menyerahkan semua anggota tubuh menjadi hamba dan senjata kebenaran , maka hal itu akan membawa kita pada pengudusan, Roma 6:19, dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal, (22). Yohanes 17:17 mengatakan, �Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu itulah kebenaran.� Yesus pun menguduskan diri-Nya sendiri, supaya kita juga  yang rajin berbuat baik (zelotes, orang yang berusaha dengan rajin/keras; orang yang giat bekerja; orang Zealot [dari golongan orang-orang Yahudi yang berjuang untuk kemerdekaan politik]) akan dikuduskan dalam kebenaran, ay. 19, Titus 2:14. Untuk mengkuduskannya itu, Ia menyucikannya dengan memandikannya (loutron, [upacara] permandian; perihal mandi) memakai air dan firman, Efesus 5:26.
            Semua orang di segala tempat yang dipanggil untuk menjadi orang-orang kudus, berseru kepada Tuhan Yesus Kristus untuk dikuduskan, I Korintus 1:2. Karena semua orang-orang yang dikuduskan memperoleh pengampunan dosa asal mereka berbalik (epistrepho, berpaling, kembali, bertobat) dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa iblis kepada Allah oleh imannya kepada-Nya, Kisah Para Rasul 26:18.   

Hukuman bagi yang tidak menghormati kekudusan Allah
            Karena Musa dan Harun tidak percaya kepada TUHAN ketika di mata air Meriba dekat Kadesh di padang gurun Zin dengan tidak menghormati kekudusan-Nya di depan mata orang Israel, maka keduanya tidak diijinkan membawa jemaah masuk ke negeri yang akan diberikan kepadanya, Bilangan 20:12, 27:14, Ulangan 32:51-52.
            Demikian juga bagi orang yang menyerahkan baik anaknya laki-laki maupun perempuan kepada Molokh atau kepada Baal sebagai kurban dalam api, adalah melanggar kekudusan nama TUHAN, Allah, Imamat 18:21, II Raja-Raja 23:10, Yeremia 7:31, 19:5, 32:35, untuk itu mereka harus dilontari batu sampai mati, Imamat 20:2. TUHAN sendiri yang akan menentang orang itu dan akan melenyapkannya dari tengah-tengah bangsanya, 3, 5, dengan memecahkan bangsa serta kotanya seperti orang memecahkan tembikar tukang periuk, sehingga tidak dapat diperbaiki lagi, Yeremia 19:11.

Hukuman bagi yang mengambil barang-barang yang dikhususkan
            Karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda mengambil suatu barang-barang yang dikhususkan, maka bangkitlah murka TUHAN kepada bangsa Israel, Yosua 7:1. Sehingga sekitar 36 tentara Israel ditewaskan oleh orang-orang Ai, 4-5, 11-13. Dan siapa yang didapati menyimpan barang-barang yang dikhususkan itu, akan dibakar dengan api, ia dan segala sesuatu yang ada padanya, sebab ia telah melanggar perjanjian TUHAN dan berbuat noda di antara orang Israel, 15. Lalu seluruh bangsa Israel melontarinya dengan batu, dan mereka membakar semuanya itu dengan api di lembah Akhor, 24-25, 22:20, I Tawarikh 2:7.

Hukuman bagi yang melanggar kekudusan Allah
            Bagi para dukun perempuan yang melanggar kekudusan Allah di tengah-tengah umat-Nya hanya demi beberapa genggam jelai dan beberapa potong roti, dengan membunuh orang-orang yang tidak patut mati, dan membiarkan hidup orang-orang yang tidak patut hidup, maka ALLAH sendiri yang akan menetang tali-tali azimatnya, Allah akan mengoyakkan dari tangannya dan melepaskan jiwa orang-orang yang ditangkapnya seperti burung-burung. Allah akan mengoyakkan selubungnya, Yehezkiel 13:18-21.

Hukuman bagi yang tidak mengkuduskan darah Yesus
            Menurut Ibrani 10:29, orang yang menginjak-injak (katapateo, berdesak-desakan; menganggap hina, menghina) Anak Allah dan menganggap (hegeomai, memandang sesuatu sebagai; dokeo, menyangka, menduga, rupa-rupanya) najis (koinos, umum; biasa; bersama-sama) darah perjanjian yang menguduskannya dan menghina (enubrizo, menghina [dengan sangat]) Roh Anugerah (to pneuma tes charitos, Roh kasih karunia, yaitu Roh Kudus, yang diterima sebagai kasih karunia, yang memberikan kasih karunia) akan mendapat hukuman yang berat (cheiron, lebih berat, lebih jahat, lebih buruk). Sebab jika darah kambing jantan dan darah lembu jantan dan percikan (hrantizo, menyiram, disucikan yang [tercampur dengan air] dipercikkan pada orang najis) abu lembu muda (damalis, lembu betina [yang belum beranak]) saja dapat menghapuskan mereka yang najis (koinoo, menajiskan, menyatakan haram; orang najis) sehingga disucikan secara lahiriah terlebih lagi darah Kristus, yang melalui Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tidak bercacat dapat menyucikan hati nurani kita dari berbagai perbuatan yang sia-sia (nekra erga, perbuatan-perbuatan yang mati, yaitu perbuatan-perbuatan yang menghasilkan kematian [dosa-dosa secara khusus seperti persembahan berhala], yang tidak berguna di hadapan Allah), supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup, 9:13-14.

Kuduskanlah Allah
            Dalam Imamat 19:12 kita dilarang bersumpah dusta demi nama Allah, supaya kita tidak melanggar kekudusan nama TUHAN, Allah. Dalam Matius 6:9, Lukas 11:2, Tuhan Yesus mengajarkan doa supaya kita mengkuduskan nama Allah Bapa di sorga. Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan, I Tawarikh 16:29, Mazmur 29:2, 96:9, 110:3. Demikian juga bunda Maria dalam pujiannya menyerukan agar kita mengkuduskan nama-Nya, Lukas 1:49. Rasul Petrus juga menyerukan agar kita mengkuduskan Kristus di dalam hati sebagai Tuhan, I Petrus 3:15.  

Harga yang harus dibayar bagi orang-orang kudus
            Sebagaimana yang disaksikan oleh si penganiaya sendiri yang telah bertobat dan menjadi rasul, harga yang harus dibayar oleh orang-orang kudus antara lain ialah banyak yang dimasukkan ke dalam penjara, bahkan sampai dihukum mati, dianiaya dengan dicambuk dan disiksa bagi yang tidak mau menyangkal imannya, dikejar sampai ke luar kota, Kisah Para Rasul 8:1, 3, 22:4, 19, 26:10-11, I Korintus 15:9, Galatia 1:13, Filipi 3:6, I Timotius 1:13, sebagaimana yang telah dinubuatkan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 10:17, Lukas 21:12.
Banyak orang-orang kudus yang menanggung kekurangan (chreia, kebutuhan, keperluan, memerlukan sesuatu; keinginan) dengan tidak ada yang memberi tumpangan, Roma 12:13. Ibrani 13:2 mengingatkan, jangan kamu lalai (epilanthanomai, lupa, melupakan; mengabaikan [sesuatu, seseorang]) memberi tumpangan kepada orang (philoxenia, keramah-tamahan terhadap orang asing, kesediaan menerima tamu), sebab dengan berbuat demikian beberapa orang tanpa diketahuinya telah menjamu (xenizo, [menumpang]; mengherankan) malaikat-malaikat. Untuk itu antarlah bantuan kepada orang-orang kudus, Roma 15:25. Sebab Allah bukan tidak adil (adikos, tidak jujur; tidak percaya), sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasih yang kamu tunjukkan (endeiknumai, berbuat) demi nama-Nya dengan melayani (diakoneo, menolong [seseorang]) orang-orang kudus, seperti yang terus kamu lakukan, Ibrani 6:10. Seperti yang telah dilakukan juga oleh jemaat-jemaat di Makedonia, dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada Paulus, supaya mereka juga beroleh anugerah untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus, II Korintus 8:4. Dalam Roma 16:1, 2, Paulus meminta perhatian (sunistemi, merekomendasi kepada) terhadap Febe, saudari seiman (adelphe, saudara perempuan, perempuan seiman) yang melayani (diakonos, pelayan; diaken, syamas) jemaat di Kengkrea (pelabuhan di sebelah timur kota Korintus), supaya kamu menyambut (prosdechomai, menerima [sebagai tamu]; menantikan) dia dalam Tuhan, sebagaimana seharusnya (axios, secara yang layak bagi; sesuai, patut) bagi orang-orang kudus, dan berikanlah bantuan (prostatis, idos, pembantu, teman karib; pelindung; dukungan) kepadanya bila diperlukan. Sebab ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepada Paulus sendiri.
Sebab pelayanan (diakonia leitourgia, pemberian [demi kesejahteraan umum; bagi Allah]) kasih yang kamu baktikan ini bukan hanya mencukupkan keperluan (prosanapleroo, membekali, memenuhi kebutuhan) orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan (perisseuo, berkelimpahan; bekerja secara berlimpah; tersisa; lebih dari cukup; bertambah banyak, meluap; mengungguli; melampauhi; beruntung; menambahkan, membuat berlimpah-limpah, menyediakan sampai berlimpah) ucapan syukur kepada Allah, II Korintus 9:12.

Hubungan antara kekudusan dan eskatologi
            Sekitar tahun 1452 sM, sebelum mati Musa mendapat penglihatan untuk bangsa Israel, Tuhan datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala. Sungguh Ia mengasihi umat-Nya yang kudus � di dalam tangan-Mulah mereka, pada kaki-Mulah mereka duduk, menangkap sesuatu dari firman-Mu, Ulangan 33:2-3. Pada tahun 520 sM, Zakharia mendapat penglihatan, TUHAN datang dan semua orang kudus bersama-sama Dia, Zakharia 14:5. Pada abad ke-11 sM, Daud pun mendapatkan penglihatan serupa, �Kereta-kereta Allah puluhan ribu, bahkan beribu-ribu banyaknya; Tuhan telah datang dari Sinai, masuk ke tempat kudus!�, Mazmur 68:18. Pada abad ke-6 sM, Daniel juga mendapat penglihatan bahwa orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi akan menerima pemerintahan, dan mereka akan memegang pemerintahan itu sampai selama-lamanya, bahkan kekal selama-lamanya, sampai Yang Lanjut Usianya itu  datang dan keadilan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi dan waktunya datang orang-orang kudus itu memegang pemerintahan. Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka, Daniel 7:18, 22, 27. Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, juga telah bernubuat (propheteuo, memberitakan/mengucapkan kabar Allah supaya dapat dimengerti; menyampaikan berita berdasarkan pengetahuan nabiah; berkhotbah; meramalkan) tentang mereka, katanya, �Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu (murias, ados, sepuluh ribu) orang kudus (dari bala tentara surgawi)-Nya,� Yudas 14. 
 Ketika Yesaya 6:3 di tulis di Yerusalem pada abad ke delapan sebelum Masehi dalam sebuah visi, �Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!� Maka pada sekitar tahun 90 di pulau Patmos, rasul Yohanes pun mendapat visi serupa. Ia melihat ada empat makhluk (zoon, binatang, hewan) yang penuh dengan mata, di sebelah muka dan belakang. Adapun rupanya seperti singa, anak lembu, manusia, burung nasar (aetos, rajawali, burung hering), yang masing-masing bersayap enam tanpa berhenti siang dan malam mereka berseru, �Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang,� Wahyu 4:6-8.
            Karena segala sesuatu akan hancur, untuk itu kita harus hidup (anastrophe, kelakuan, cara hidup) dalam kesucian dan kesalehan (eusebeia, ibadah; perbuatan-perbuatan hidup yang saleh), II Petrus 3:11. Siapa yang kudus biarlah ia terus menguduskan dirinya, Wahyu 22:11. Berbahagialah dan kuduslah orang yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama, Wahyu 20:6. Penentuan anugerah warisan (kleronomia, harta pusaka; bagian yang ditentukan oleh Allah) itu hanya bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya, Kisah Para Rasul 20:32. Betapa kayanya kemuliaan warisan-Nya kepada orang-orang kudus, Efesus 1:18b, yang telah mengenakan (enduo, memakai) manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya, Efesus 4:24.  
            Di masa yang akan datang, orang-orang kudus akan menghakimi dunia, I Korintus 6:2.

Penutup
            Sebagai penutup, marilah kita renungkan I Petrus 2:5, �Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan (oikodomeo, mendirikan, membangun kembali; menguatkan; membiarkan dibangun) suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan (anaphero, membawa ke atas, mengangkat, menanggung, memikul) persembahan (thusia, kurban) rohani yang karena Yesus Kristus berkenan (euprosdektos, yang berkenan) kepada Allah.�
            Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!, Mazmur 34:10.

                                                                                                                         Oleh: Wawan Widjanarko

Meningkatkan Kwalitas Ibadah Menjelang Hari Tuhan

MENINGKATKAN KWALITAS IBADAH MENJELANG HARI TUHAN
Ibrani 10:25
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita,
seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasehati,
dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Pendahuluan  
            Kata ibadah bisa berarti �pelayanan�, avoda dalam bahasa Ibrani, dan latreia dalam bahasa Yunani, pada mulanya menyatakan pekerjaan budak atau hamba upahan. Dalam rangka ibadah kepada Allah, maka para hamba-Nya harus tiarap (hisytakhawa dalam bahasa Ibrani, atau proskuneo dalam bahasa Yunani), disertai rasa takut penuh hormat, kekaguman yang menakjubkan penuh puja syukur.
            Ibadah kepada Allah dapat berupa penyerahan secara totalitas seluruh kehidupan kita kepada-Nya, Roma 12:1, atau dengan menunjukkan praktek belas kasihan (eleos, rahmat [Tuhan]) kepada sesama manusia, Lukas 10:35, 37, hidup berdamai dengan orang lain, Matius 5:23-24, tidak membedakan orang (sugchraomai, bergaul secara bersahabat [dengan], makan/minum dari satu mangkok [dengan], bergaul dengan [seseorang]), Yohanes 4:7, 9, atau mengunjungi (episkeptomai, mengindahkan, melawat, memilih) yatim piatu (orphanos, tidak berteman) dan janda-janda dalam kesusahan mereka, Yakobus 1:27.

Tata cara ibadah jemaat mula-mula
            Menurut Kisah Para Rasul 2:42, 46, 47, mereka bertekun (proskartereo, bertahan di dalam, menyibukkan diri dengan; berhubungan karib, melayani secara pribadi; menghabiskan banyak waktu) di persekutuan (koinonia, sumbangan) doa (proseuche, sembahyang) dalam pengajaran para rasul, setiap hari mereka berkumpul dalam Bait Allah dengan bertekun dan sehati (homothumadon, dengan suara bulat). Dan memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergiliran serta makan (trophes, mengambil makanan, jatah, catu) bersama-sama dengan gembira (agalliasis, kegembiraan, kesukaan) dan tulus hati (aphelotes, kesederhanaan, hati yang tulus ikhlas), sambil memuji Allah, dalam mazmur (psalmos, nyanyian pujian), kidung puji-pujian (humnos, himne, lagu rohani) dan nyanyian (ode, puji-pujian) rohani (pneumatikos, secara rohani, melalui bimbingan Roh). Bernyanyi dan bersorak bagi Tuhan dengan segenap hati, Efesus 5:19. Dengan segala hikmat mereka mengajar dan menegur (noutheteo, menasehati, memperingatkan) seorang akan yang lain dengan kebenaran firman Tuhan, serta pembacaan Kitab Suci dan penjelasannya, Kolose 3:16.
            Di dalam Perjanjian Baru ada beberapa rumah jemaat yang dipakai sebagai tempat ibadah. Roma 16:5, I Korintus 16:19. Kolose 4:15, di rumah Nimfa, Filemon 1:2, di rumah Filemon, Apfia adalah istri Filemon dan Arkhipus adalah anaknya.

Latar belakang Ibrani 10:25
            Kata �menjauhkan diri� egkataleipo bisa berarti meninggalkan, membiarkan atau mengabaikan. Bagi kaum beriman Ibrani pada saat itu, mengabaikan sidang, perhimpunan (episunagoge, pertemuan ibadah, jemaat) adalah mengabaikan berkontak dengan Allah dan gereja-Nya, dan kembali kepada Yudaisme, agamanya yang lama. Sebagai konsekwensinya adalah dosa yang mendatangkan penghakiman yang mengertikan di ayat 26-31.

Cara meningkatkan kwalitas ibadah
            Kita selain dilarang menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah, diharapkan juga untuk saling menasehati seorang akan yang lain setiap hari, dengan tujuan supaya jangan ada di antara kita yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa, Ibrani 3:13.
            Saling memperhatikan (katanoeo, memandang [kepada]) juga merupakan cara yang baik untuk meningkatkan kwalitas ibadah kita, tujuannya ialah supaya kita saling mendorong (paraxusmos, dorongan/rangsangan) dalam kasih dan dalam perbuatan baik, Ibrani 10:24.
            Menjaga kehidupan yang tak bercacat (aproskopos, murni [tentang hati nurani]; tidak membuat marah, tidak menimbulkan syak), yaitu hidup dalam kesucian (eilikrines, bersih; murni; suci), Filipi 1:10, seluruh roh, jiwa dan tubuh terpelihara sempurna (olokleros, sehat, dalam keadaan utuh, tidak rusak) tanpa cacat (amemptos, tidak bercela), I Tesalonika 5:23, tidak beraib dan tidak bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah orang yang jahat (skolios, bengkok, tidak jujur [tentang orang]; berliku-liku [tentang jalan]; melengkung, terbelit) dan sesat (diastrepho, membelokkan; terbalik; menyesatkan; rusak tabiat) ini, sehingga kamu bercahaya (phainomai, menjadi nampak nyata, kelihatan, dinyatakan sebagai) di antara mereka seperti bintang-bintang (phoster, sumber cahaya; kecemerlangan [batu permata]) di dunia, Filipi 2:15, II Petrus 3:14, sampai pada hari kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus, I Korintus 1:8. I Tesalonika 3:13, juga merupakan cara meningkatkan kwalitas ibadah kita. Misalnya dengan menjauhkan diri dari percabulan (porneo, perzinahan [hubungan seksual yang tidak sesuai dengan hukum/adat Yahudi dan Romawi], pelacuran [disini hidup sebagai layaknya suami istri; telah kawin dengan ibu tirinya]) dan kesombongan (pusioo, menggembungkan diri; menganggap diri penting), I Korintus 5:1, 2, 5, I Tesalonika 4:3-7.

Beberapa pertanyaan tentang hidup dalam kekudusan
            Mengapakah standart Allah begitu tinggi? Sebab sebelum dunia dijadikan (katabole, permulaan, pendirian [dasar]), di dalam Yesus, Allah telah memilih kita supaya kita kudus dan tak bercacat dihadapan-Nya, Efesus 1:4, karena Yesus sebagai Imam Besar yang saleh (husios, kudus), tanpa salah (akakos, tulus hati, polos, tidak bersalah), tanpa noda (amiantos, tidak tercemar, tidak bercacat [dalam arti ritual/moral]), terpisah (chorizo, memisahkan diri, meninggalkan, berangkat; diambil, pergi) dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi (upselos, di surge, agung, hal yang dinilai tinggi, di atas) daripada tingkat-tingkat surga (surga dipahami sebagai suatu ruangan yang bertingkat-tingkat [bandingkan dengan II Korintus 12:2]), Ibrani 7:26. Apakah tujuannya? Supaya dihadapan-Nya, jemaat diposisikan pada tempat yang cemerlang (endoxos, mulia, indah) tanpa cacat (spilos, noda, cela) atau kerut atau yang serupa itu, yaitu kudus dan tidak bercela, Efesus 5:27, Kolose 1:22. Dalam Kidung Agung 4:7, diibaratkan seperti seorang dara yang sangat cantik sekali, tidak ada cacat celanya. Mengapakah kita harus hidup dalam kekudusan? Karena tanpa kekudusan, tidak seorang pun akan melihat Tuhan, Ibrani 12:14.

Yang perlu diperhatikan dalam ibadah
            Jangan sampai ibadah itu hanya memuliakan Tuhan dengan mulut dan dibibir saja, tetapi hatinya jauh dari pada Allah. Ibadah semacam ini menurut Yesaya 29:13, hanyalah perintah manusia. Contoh ibadah buatan sendiri itu menurut Kolose 2:23, misalnya merendahkan diri dan menyiksa diri yang tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadahnya, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Paulus menyarankan dalam II Timotius 3:5, agar kita menjauhinya. Menurut Tuhan Yesus, percuma model ibadah semacam itu, Matius 15:7-9, Markus 7:7.
            Selain dari pada itu, kita juga tidak boleh membuat patung model apapun, apalagi sampai sujud menyembah atau beribadah kepadanya, karena Dia adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya sampai pada keturunan yang keempat, Keluaran 20:4-5, Ulangan 5:8-9. Dan semua orang yang beribadah kepada patung akan mendapat malu, Mazmur 97:7. Tetapi kita justru harus memusnahkan dan meremukkannya sama sekali, Keluaran 23:24. Menurut Yosua 23:7, kita juga tidak boleh bergaul dengan mereka. Kita juga dilarang beribadah kepada malaikat, Kolose 2:18, karena malaikat hanyalah utusan Allah semata, Kejadian 24:7, Keluaran 23:20, 32:2.

Sikap dalam ibadah
            Sikap kita dalam ibadah seharusnya dengan tulus ikhlas dan rela hati, I Tawarikh 28:9, dengan takut dan mencium kaki-Nya dengan gemetar, Mazmur 2:11, yaitu dengan penuh hormat (eulabeia, kesalehan, rasa segan, ketakutan kepada Allah), Ibrani 12:28, dengan sukacita dan sorak sorai, Mazmur 100:2, dengan bahu-membahu atau sehati, Zefanya 3:9, dengan berpuasa (nesteia, kelaparan; waktu puasa) dan berdoa (deesis, permohonan [ tentang sesuatu]), Lukas 2:37, berdandan dengan perbuatan baik, I Timotius 2:10. Kata ibadah disini mengacu rasa hormat kepada Allah dan taqwa kepada-Nya sebagaimana sepatutnya orang yang menyembah Allah dengan penuh kesalehan, theosebia.
Dengan mengekang (chalinagogeo, mengendalikan) lidah, Yakobus 1:26. Kata beribadah disini mengacu kepada pelayanan dan penyembahan yang berupa upacara kepada Allah (menyiratkan rasa takut akan Allah) dengan sikap saleh, threskos. Yaitu seperti tidak memfitnah (diabolos, seperti iblis yang mempunyai sifat pemfitnah), tidak menjadi hamba anggur (budak banyak anggur) melainkan menjadi pengajar hal-hal yang baik (kalodidaskalos, mengajarkan apa yang baik; memberikan petunjuk yang baik), misalnya; mendidik (sophranizo, melatih, mengajar, menasehati [mengembangkan pengambilan keputusan yang tepat dan pengaturan supaya menjadi bijaksana] untuk; membuat pikiran orang menjadi jernih, sehat dan normal; membetulkan perasaan seseorang) perempuan-perempuan muda mengasihi suami (philandros, mencintai suaminya) dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci (agnos, murni, bersih [secara ritual dan moral]), rajin mengatur rumah tangga (oikourgos, senang mengatur rumah tangga), baik hati dan taat (hupotasso, mengebawahkan, mengambil tempat rendah, menaklukkan, menundukkan; takluk kepada; mematuhi, menaati, menerima perintah dari) kepada suaminya, agar firman Allah jangan dihujat (blasphemeo, dijelek-jelekkan, dicela, menghujat, memfitnah) orang, Titus 2:3-5, 12.
              
Alasan kita meningkatkan kwalitas ibadah
            Menurut I Timotius 3:16, sesungguhnya (homologoumenos, menurut pendapat semua, diakui secara/oleh umum, di luar perbantahan, tanpa perbedaan pendapat) agunglah rahasia ibadah (eusebeia, kesalehan, perbuatan-perbuatan/hidup yang saleh) kita. I Timotius 4:8 menjelaskan lebih lanjut bahwa, ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. Dan memberi keuntungan besar, I Timotius 6:6.
            Alasan utamanya ialah karena kedatangan Tuhan yang semakin dekat. Sebab saat hari Tuhan dinyatakan, setiap pekerjaan orang akan nampak setelah diuji oleh api. Pekerjaan yang tahan uji (tetap tinggal) tentu berasal dari emas, perak dan batu permata (Ayub 23:10, Zakharia 3:9, Maleakhi 3:2-3, I Korintus 3:12, I Petrus 1:7). Itulah yang akan mendapat upah, I Korintus 3:13, 14. Tetapi jika berasal dari kayu, semak dan rumput duri yang kering atau jerami, Maleakhi 4:1, I Korintus 3:12, Ibrani 6:8, maka pekerjaannya akan mudah terbakar (katakaio, melahap [dengan api]), dan ia akan menderita kerugian (zemioo, kehilangan, dirugikan), I Korintus 3:15.  
Matius 16:27, II Korintus 5:10, Wahyu 11:18, 22:12, menyatakan bahwa kita semua harus menghadap takhta pengadian Kristus untuk memperoleh apa yang patut diterimanya sesuai dengan yang dilakukan dalam hidupnya, baik ataupun jahat. Ayat ini bukan berbicara masalah penghakiman tentang keselamatan kekal, tetapi mengenai pahala, bagi mereka yang beriman kepada Tuhan Yesus sampai akhir akan mendapatkan mahkota (stephanos, rangkaian bunga sebagai penghargaan; hadiah, upah, pemberian; alasan untuk berbangga atau bermegah) kebenaran, II Timotius 4:7-8, sedangkan bagi yang tahan uji (dokimos, bertahan dalam pencobaan [ketahanan iman kaum beriman]; dihormati) akan menerima mahkota kehidupan, Yakobus 1:12, Wahyu 2:10, yang menjadi teladan bagi kawanan domba, akan menerima (komizo, mencapai, membawa, memperoleh) mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu (dalam kecantikan dan kemuliaannya tidak pudar), I Petrus 5:4, yang tidak dapat binasa (aphthartos, abadi, kekal, tidak dapat hancur/rusak), yang tidak dapat cemar (amiantos, tidak bercacat; dalam kemurniannya tidak bernoda), yang tersimpan di sorga bagi kamu (terpelihara sebagai hasil penjagaan), I Petrus 1:4, yaitu mahkota yang abadi, bukan mahkota yang fana, yang terbuat dari daun bagi sang juara perlombaan atletik pada masa itu, I Korintus 9:25. Bahkan Musa sekalipun memandang akan pahala ini, Ibrani 11:24-26.
Dalam Wahyu 3:11, Tuhan Yesus mengingatkan, �Aku datang segera (tachu, secepat mungkin; segera setelahnya). Peganglah terus apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.� Ibrani 10:35 menambahkan, �Sebab itu, janganlah kamu melepaskan (apoballo, membuang, kehilangan, menghilangkan, menanggalkan [pakaian]) kepercayaanmu, karena besar upah (misthapodosia, balasan) yang menantinya.� Mahkota selalu mengacu kepada pahala di luar karunia keselamatan. Dan kelak bukan hanya Paulus saja yang bermegah (kauchema, kemegahan; apa yang dimegahkan; dasar untuk bermegah-megah/menyombongkan diri) atas orang-orang percaya,. II Korintus 1:14, sebagai mahkota kemegahannya, I Tesalonika 2:19, tetapi mereka juga akan langsung menerima pujian (epainos, hormat; hal yang patut dipuji; yang patut ia terima) dari Allah sendiri, I Korintus 4:5.
            Hari Tuhan yang semakin dekat itu diibaratkan seperti seorang pencuri yang datang dengan tiba-tiba, I Tesalonika 5:4, II Petrus 3:10, Wahyu 3:3, 16:15, pada malam hari, Matius 24:43, I Tesalonika 5:2. Karena itu, berjaga-jagalah (gregoreo, hidup), sebab kamu tidak tahu pada hari mana (poios, merupakan kata ganti tanya, apa[kah]?, manakah?, yang mana?; bagaimanakah, seperti apa?) Tuhanmu datang, Matius 24:42. Sekali lagi dikatakan, �Karena itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.� Matius 24:44.     

Akibat bila kita beribadah kepada-Nya
            Menurut Keluaran 23:25-26 dikatakan, maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minummu serta menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu. Tidak ada perempuan yang keguguran atau mandul. Ia akan memberikan hujan tepat pada masanya sehingga kita akan mengalami panen raya, Ulangan 11:13-15. Sedangkan menurut II Tawarikh 30:8, supaya murka-Nya yang menyala-nyala undur dari padamu.    
            Tetapi apabila kita tidak beribadah kepada Allah, maka Ia juga tidak akan menyelamatkan kita, Hakim-Hakim 10:13. Kita justru akan dilenyapkan dan dibuang dari hadapan-Nya, I RajaRaja 9:6-9, II Tawarikh 7:19-22.

Akibat bila kita tidak meningkatkan kwalitas ibadah
            Memang menurut II Timotius 3:12, setiap orang (pantes ohi, semua orang [lain]) yang mau (bertekad) hidup beribadah (eusebos, secara saleh) di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, tetapi tidak ada pilihan lain. Menurut Ibrani 10:26, 27, sudah tidak ada lagi kurban untuk menghapus dosa kita. Sebaliknya yang ada ialah penantian (ekdoche, dugaan [tentang hukuman yang dikhawatirkan akan datang]) akan penghakiman yang mengerikan (phoberos, menakutkan) dan kobaran api yang dahsyat yang menghanguskan (esthio, menghabiskan; makan). Ayat 31 menambahkan, �Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam (empipto, jatuh di antara) tangan Allah yang hidup.�
            Maksud dari kata �tidak ada lagi kurban menghapus dosa� ialah karena semua kurban dari perjanjian lama telah diganti oleh Yesus sebagai satu-satunya kurban sempurna, satu kali untuk selama-lamanya, sehingga kurban atas semua dosa-dosa itu telah usai karena telah dihapus oleh Kristus, yang langsung masuk ke dalam surga menghadap hadirat Allah untuk kepentingan kita, setelah itu Kristus duduk disebelah kanan Allah, Yesaya 53:10-12, Yohanes 14:3, Efesus 5:2, Ibrani 7:27, 9:12, 14, 24, 28, 10:5, 10, 12, 19-20, 13:12, I Petrus 2:24, 3:18.
           
Penutup
            Karena itu, marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas (alethinos, sejati, benar) dan keyakinan (plerophoria, keyakinan [yang kuat], kepenuhan) iman yang teguh, karena hati kita telah dibersihkan (hrantizo, memerciki; menyiram; mandi; dimandikan atau disucikan) dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh (louo, mencuci, membasuh; dibasuh pada tubuh; mandi) dengan air yang murni (katharos, tahir, halal, jernih, bersih).
            �Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang datang (heko, tiba, telah datang, hadir), akan tiba dan tidak akan menangguhkan (chronizo, berlambat, menunda, lama tidak datang; tinggal lama) kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri (hupostello, mundur [dengan cabar hati]; menahan berita, berdiam tentang [sesuatu]), maka Aku tidak berkenan kepadanya.�
            Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri (hupostello, rasa kecil hati) dan binasa (apoleia, kebinasaan, orang yang harus binasa), tetapi orang-orang yang percaya dan beroleh (peripoiesis, pemerolehan, pemeliharaan, pemilik) hidup, Ibrani 10:22, 37-39.


                                                                                                                           Oleh: Wawan Widjanarko