Latest News

Showing posts with label Kemerdekaan. Show all posts
Showing posts with label Kemerdekaan. Show all posts

Thursday, December 29, 2011

Kemerdekaan

K E M E R D E K A A N
II Korintus 3:17
Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Tuhan, di situ ada kemerdekaan.

Pendahuluan
            Menurut Alkitab, kata merdeka berarti pembebasan dari status perbudakan. Dalam Keluaran 21:2 dan Ulangan 15:12, seorang budak Ibrani hanya bekerja selama enam tahun saja. Pada tahun yang ke tujuh ia diijinkan keluar sebagai seorang merdeka dengan tidak membayar tebusan apapun.
            Bangsa Israel mendapatkan kebebasannya dari perbudakan di Mesir, di bawah kepemimpinan Musa, namun jika mereka meninggalkan kesetiaannya terhadap perjanjian, maka Allah akan menggembalikan mereka kepada perbudakan, Ulangan 28:47-48. .
            Orang Yahudi kehilangan kemerdekaan politiknya sejak 586 sM, pada waktu orang Babel menaklukkannya. Mereka mendapatkan kemerdekaannya kembali pada masa Makabe, lalu kehilangan lagi sampai lahirnya negara Israel modern pada tahun 1948. Bagi sebagian orang, pengharapan akan kerajaan Mesianik adalah pengharapan akan kemerdekaan secara politik. Sewaktu-waktu secara individual mereka dibebaskan dari perbudakan, seperti pada tahun Yobel, Imamat 25:8-17.

Latar belakang sebuah kemerdekaan
            Pandangan Alkitab tentang kemerdekaan atau kebebasan (dari jajahan orang lain), dilatar belakangi pemikiran tentang penahanan dalam penjara atau perbudakan. Para penguasa memenjarakan orang yang dipandang bersalah, Kejadian 39:20; suatu bangsa yang kalah akan diperbudak oleh bangsa yang mengalahkannya, atau tawanan perang oleh penakluknya, seperti yang dikatakan dalam II Petrus 2:19, �karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu.� atau juga karena secara pribadi seperti Yusuf, dan dijual sebagai budak.

Perbedaan antara seorang hamba dan orang merdeka
            Dalam Galatia 4:22, dikisahkan bahwa Abraham mempunyai dua orang anak. Seorang dari perempuan yang menjadi hambanya, dan seorang dari perempuan yang merdeka. Anak hamba perempuan tidak akan mendapat ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka, (30). Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka, (31) yang mempunyai hak waris dari Allah Bapa kita. Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dialah ibu kita, (26).

Arti kemerdekaan
            Kemerdekaan berarti kebahagiaan berdasarkan pembebasan dari perbudakan, memasuki kehidupan baru dalam sukacita dan kepuasan yanag tidak mungkin diperoleh sebelumnya. Misalnya dalam Yeremia 34:8-9, Raja Zedekia mengikat perjanjian dengan penduduk Yerusalem untuk memaklumkan pembebasan, sehingga setiap budak Ibrani dilepaskan sebagai orang merdeka, sehingga tidak ada lagi yang memperbudak seorang Yehuda, saudaranya.
            Menurut Yohanes 8:32, apabila kita mengetahui kebenaran, maka kebenaran itu akan memerdekakan kita. Menurut 14:6, Yesuslah kebenaran itu. Jadi, apabila Yesus memerdekakan kita, maka kita pun benar-benar (ontos, betul-betul) merdeka, 8:36. Karena itu, berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan (douleia, perbudakan), Galatia 5:1.
            Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan (aphorme, titik tolak; alasan) untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah (douleuo, melayani, memperhambakan diri kepada; mengabdi kepada) seorang akan yang lain oleh kasih, (13). Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayanan-Nya, adalah orang merdeka, milik Tuhan. demikian pula orang merdeka yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya, I Korintus 7:22.
            Petrus pun mengingatkan agar kita hidup sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatannya, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah, I Petrus 2:16.
            Paulus pun mengingatkan agar kita yang telah dimerdekakan dari dosa agar menjadi hamba kebenaran, Roma 6:18, karena kita akan beroleh buah yang membawa kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal, (22). Sebab Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kita dalam Kristus dari hukuman dosa dan hukum maut, 8:2
            Yesaya 58:6-7 mengatakan, �Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecahkan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkaumemberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
            Itulah hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan bertekunlah di dalamnya (parameno, tinggal tetap), jadi bukan hanya mendengar lalu melupakannya (akrates epilesmones genomenos, dengan menjadi pendengar yang pelupa), tetapi sungguh-sungguh melakukannya (poietes ergou, pelaku pekerjaan [yang dikehendaki Allah]; pelaku yang sungguh-sungguh), ia akan berbahagia oleh perbuatannya, Yakobus 1:25.

Penutup
            Sebagai penutup, marilah kita renungkan Yakobus 2:12, �Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihukum (mellontes krinesthai, seperti orang-orang yang akan dihakimi) oleh hukum yang memerdekakan orang.� Amin!

                                                                                                                          Oleh: Wawan Widjanarko