Latest News

Showing posts with label Darah Yesus. Show all posts
Showing posts with label Darah Yesus. Show all posts

Thursday, December 29, 2011

Yesus adalah Jaminan Perjanjian yang lebih Kuat

YESUS ADALAH JAMINAN PERJANJIAN YANG LEBIH KUAT
Ibrani 7:22
�demikian pula Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat�

Pendahuluan
            Jaminan adalah suatu bentuk pengaman bagi orang yang meminjamkan. Di Israel, orang yang meminjamkan boleh menerima sepotong milik yang dijanjikan sebagai jaminan untuk pembayaran kembali. Tetapi kalau sepotong milik itu berupa pakaian penghangat di malam hari, barang itu harus dikembalikan kepada yang punya sebelum malam tiba, (Keluaran 22:26-27, Ulangan 24:12-13)
            Pada zaman Yunani kuno, kata �jaminan�, dipakai dalam pembelian tanah. Si penjual tanah memberikan segumpal tanah sebagai contoh kepada si pembeli.

Beberapa alasan bahwa Yesus adalah jaminan perjanjian yang lebih kuat.
            Ibrani 9:11 mengatakan bahwa, Kristus telah datang (paraginomai, tiba, tampil, membela, membantu) sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang (mello, sebentar lagi akan; hendak; harus): Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan lebih sempurna (teleios, sudah mencapai tujuan, lengkap, utuh, genap), yang tidak termasuk dalam ciptaan (ktisis, makhluk, dunia) ini. Bahkan, Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya (ephapax, sekaligus) ke dalam tempat yang Mahakudus dengan membawa darah-Nya sendiri. Dengan itu Ia telah mendapat (eurisko, memperoleh, meraih, menemukan, berada, mendapati, ternyata ada) kelepasan (lutrosis, penebusan [dari perbudakan]) yang kekal, Ibrani 9:12.
            II Korintus 1:20 mengatakan bahwa, Kristus adalah �ya� [artinya penggenapan] bagi semua janji Allah (hosai epaggeliai Theou, betapa banyaknya janji-janji Allah). 21) Kristus adalah Allah yang mengurapi (chrio, mempercayakan suatu tugas, serta melengkapi untuk itu), 22) memeteraikan (sphragizo, mengamankan dengan segel, menandai dengan meterai; bersaksi tentang kebenaran, membukti) tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan (arrabon onos ho, panjer, persekot, cengkeram) dari semua yang telah disediakan untuk kita.
Jaminan adalah garansi yang menjamin bahwa Allah adalah warisan (kleronomia, harta pusaka; bagian yang ditentukan oleh Allah) atau milik (peripoiesis, perihal memperoleh; kepunyaan; penyelamatan, pelestarian) kita. Roh Kudus yang tinggal di dalam hati kita adalah jaminan, garansi dari Allah bahwa kita sebagai bagian dalam Kristus, Efesus 1:14.
Jaminan merupakan bukti pembayaran; bagian pembayaran di muka, atau persekot yang menjamin pembayaran yang penuh. Karena kita adalah warisan Allah, maka Roh Kudus adalah meterai di atas diri kita, Roh Kudus merupakan warisan jaminan ini bagi kita. Apabila kita mengacu pada pendahuluan di alinea kedua, maka juga berarti contoh. Jadi Roh Kudus itulah contoh yang akan kita warisi sepenuhnya dari Allah.

Keberadaan Yesus
            Menurut Ibrani 8:6, sekarang Yesus telah mendapat (tugchano, memperoleh, menerima, mencapai, mengalami) pelayanan (leitourgia, tugas jabatan [dalam arti kultus religius) yang jauh lebih agung (diaphoros, yang berlainan, istimewa, jauh lebih mulia), karena Ia telah menjadi Perantara dari perjanjian yang lebih mulia (agathos, lebih baik/kuat/agung/tinggi; berguna, cocok; sempurna [tentang Allah], murni, tentang hati nurani), yang didasarkan (nomotheteo, memberi hukum; ditentukan/didasarkan pada hukum; telah ditetapkan menurut hukum [jadi sekarang berlaku secara sah]) atas janji yang lebih mulia pula.

Keistimewaan darah Yesus bila dibandingkan dengan darah lainnya.
            Karena darah Yesus adalah darah yang sangat mahal (timios, yang sangat  berharga, paling berharga, bernilai tinggi; dihormati, amat langka), tidak bernoda dan tidak bercacat, I Petrus 1:19. Sehingga dapat menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia (nekra erga, perbuatan-perbuatan yang mati, yaitu perbuatan-perbuatan yang menghasilkan kematian [dosa-dosa, secara khusus persembahan berhala] atau yang tidak berguna dihadapan Allah), supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup, Ibrani 9:14.
            Oleh darah-Nya, kita beroleh penebusan (apolutrosis, pembebasan [dari perbudakan]), yaitu pengampunan (aphesis, pembebasan) dosa (paraptoma, pelanggaran; kesalahan), Efesus 1:7, yang berguna bagi banyak orang (Matius 26:28). Karena darah-Nya telah ditentukan oleh Allah sendiri untuk menjadi jalan pendamaian (hilasterion, tempat pendamaian [dalam bahasa Ibrani kapporet, tutup pendamaian di atas tabut [sebagai tempat pendamaian dan kehadiran TUHAN), Roma 3:25, yaitu memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang di bumi, maupun yang ada di sorga (Kolose 1:20).
            Selain dari pada itu, kita yang dahulu �jauh� pun sudah menjadi �dekat� oleh darah Kristus (Efesus 2:13), sehingga darah-Nya dapat menguduskan umat-Nya (Ibrani 13:12), yaitu menyucikan (katharizo, membersihkan, mencuci, mentahirkan, menyatakan halal) dari segala dosa kita (I Yohanes 1:7). Dan akhirnya, darah-Nya dapat menyelamatkan kita dari murka Allah (Roma 5:9).
            Dan yang tidak kalah pentingnya ialah, karena darah domba jantan dan darah lembu jantan hanya dapat menyucikan secara lahiriah saja (Ibrani 9:13). Sehingga  tidak mungkin (adunaton, tidak berdaya; lemah; mustahil) darah lembu jantan atau darah domba jantan dapat menghapuskan (aphaireo, mengambil, memotong) dosa (Ibrani 10:4), seperti yang dilakukan oleh para imam di Perjanjian Lama (Imamat 4:3).

Penutup
            Jadi, Saudara-saudara, oleh darah Yesus, kita sekarang dengan penuh keberanian (parresia, sikap keterus terangan, keterbukaan; kebebasan; diakui di muka umum; kepercayaan teguh) dapat masuk (eisodos he, hal masuk jalan masuk) ke dalam tempat kudus (Ibrani 10:19). Itulah mengapa sebabnya Yesus dikatakan sebagai jaminan yang lebih kuat, yang dapat membawa kita masuk ke dalam Kerajaan-Nya.

                                                                                                                           Oleh: Wawan Widjanarko