Latest News

Showing posts with label Pelayan. Show all posts
Showing posts with label Pelayan. Show all posts

Saturday, December 31, 2011

PELAYAN YANG RENDAH HATI

PELAYAN YANG RENDAH HATI
Kisah Para Rasul 20:19
Dengan segala kerendahan hati (tapeinophrosune, kesederhanaan) aku melayani (douleou, mengabdi kepada) Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan (peirasmos, nyala api siksaan; pembujukan) dari pihak (epiboule, komplotan) orang Yahudi yang mau membunuh aku.

Mengapakah seorang pelayan itu harus rendah hati?
Mikha 6:8       Merupakan tuntutan dari TUHAN: berlaku adil, mencintai kesetiaan, rendah hati.
Efesus 4:2      Karena suatu perintah: Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut (prautes, sifat/sikap lemah lembut, kerendah-hatian) dan sabar (makrothumia, berlapang hati, ketekunan, ketahanan). Tunjukkanlah kasihmu dengan saling membantu.
Kolose 3:12    Hukumnya wajib, yaitu wajib mengenakan: belas kasihan (splagchnon, kasih sayang, cinta karena belas kasihan dan rahmat Allah), kemurahan (oiktirmos, belas kasihan; splagchna oiktirmou, kemurahan yang mendalam/mesra), kerendahan hati (chrestotes etos, kebaikan hati), kelemah lembutan dan kesabaran.
I Petrus 3:8    Layak untuk dilakukan: Hendaklah kamu semua seia sekata (homophron, sependapat), seperasaan (sumpathes, sehati), mengasihi saudara-saudara seiman (philadelpos, mencintai sesama orang Kristen; sesama manusia), penyayang (eusplagchnos, murah hati, baik hati) dan rendah hati.

Apakah rendah hati itu?
Filipi 2:3         Kerendahan pikiran yang menganggap bahwa yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; tanpa mencari kepentingan sendiri (epitheia, sikap suka berkelahi) atau puji-pujian yang sia-sia (kenodoxia, bualan, kemegahan kosong, kesombongan).
I Petrus 5:5    Orang yang tidak congkak (huperephanos, angkuh sombong)

Berkat Tuhan bagi orang yang rendah hati
Mazmur 22:27 Akan makan dan kenyang
Mazmur 25:9  Allah akan membimbing menurut hukum dan akan mengajarkan jalan-jalan-Nya.
Mazmur 34:3  Akan mendengar dan bersukacita karena jiwanya bermegah di dalam TUHAN.
Mazmur 37:11Akan mewarisi negeri & bergembira krn kesejahteraan yang berlimpah2.
Mazmur 69:33 Akan bersukacita karena hatinya hidup kembali.
Mazmur 149:4 Allah akan memahkotainya dengan keselamatan
Amsal 3:34     Dikasihi Allah, Yakobus 4:6.
Amsal 15:33   Mendatangkan kehormatan, 18:12, kebalikan dari tinggi hati yang mendatangkan kehancuran.
Amsal 22:4     Ganjarannya adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.
Amsal 29:23   Akan menerima pujian.
Yesaya 57:15 Akan bersemayam bersama Allah di tempat tinggi yang kudus, sehingga semangat hidupnya bangkit kembali.
Zefanya 2:3    Akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.
Zefanya 3:12  Akan hidup dalam perlindungan TUHAN.
Matius 11:29  Jiwamu akan mendapatkan ketenangan (anapausis, perhentian).
II Korintus 7:6 Allah akan menghibur (parakaleo, mengatkan hati, menjawab dengan ramah)nya.
I Petrus 5:5    Allah akan memberikan anugerah-Nya kepada orang yang rendah hati.
I Petrus 5:6    Allah akan meninggikan (hupsoo, mengagungkan, mengangkat) tepat pada waktunya (kairo, saatnya, masanya, waktu yang baik; kesempatan).

Akibat bagi orang yang tidak mau rendah hati
Ayub 22:29     Allah akan merendahkannya.
Yehezkiel 21:26 �Yang rendah harus ditinggikan, yang tinggi harus direndahkan�
Matius 23:12  �Siapa saja yang meninggikan diri, ia akan direndahkan (tapeinos, dimiskinkan, dimurungkan; putus asa) dan siapa saja yang merendahkan diri, ia akan ditinggikan.� (Lukas 14:11).
                                                                                                                           Oleh: Wawan Widjanarko

Thursday, December 29, 2011

Ketertiban

K E T E R T I B A N
Kolose 2:5
Sebab meskipun aku sendiri tidak ada di antara kamu, tetapi dalam roh aku bersama-sama dengan kamu dan aku melihat dengan sukacita tertib hidupmu dan keteguhan imanmu dalam Kristus

Pendahuluan
Dalam bahasa Indonesia, kata tertib bisa berarti teratur; aturan; rapi; peraturan yang baik. Sedangkan kata tertib dalam bahasa Yunani taksis, bisa berarti urutan tetap, pengalihan kekuasaan yang berurut (untuk imam), ketertiban, keteraturan (seperti dalam I Korintus 14:40, segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur) Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera, (33). Sedangkan kata keteguhan, stereoma, bisa berarti ketegasan. Jadi untuk dapat hidup dengan tertib maka kita harus dengan tegas menyatakan untuk melaksanakan ketertiban dalam segala aspek kehidupan kita.

Pesan Rasul Paulus
Dalam I Tesalonika 5:14, rasul Paulus menegaskan: �Kami juga menasehati kamu, Saudara-saudara, tegurlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah (paramutheomai, menghibur, menguatkan hati) mereka yang tawar hati, belalah (antechomai, bertingkah setia terhadap; memegang teguh; membantu) mereka yang lemah (asthenes, sakit; tidak berdaya), sabarlah terhadap semua orang.
Kata tidak tertib dalam bahasa Yunani dikatakan ataktos, yaitu malas, mengacu pada orang yang tidak mau bekerja dan suka mencampuri urusan orang lain (periergazomai, mengerjakan yang sia-sia/hal-hal yang tidak berguna; mereka sibuk tetapi tidak melakukan apa-apa; mereka sibuk dengan hal-hal yang bukan urusannya sendiri), tidak disiplin, tidak mengikuti peraturan, pemberontak, II Tesalonika 3:11. Mereka aktif  bahkan hiperaktif tetapi tidak produktif. Bila kita menemui orang yang demikian ayat 6 berpesan agar kita menjauhkan diri darinya.
Sedangkan kata �tawar hati� dalam bahasa Yunani dikatakan oligopsuchos, yang bisa berarti kecil hati, penakut, berjiwa kerdil, yaitu kepastian pikiran, emosi dan tekadnya sempit dan lemah. Secara umum lemah disini mengacu kepada orang yang lemah baik rohnya, jiwanya, tubuhnya, ataupun imannya.
Dalam Roma 14:1, dikatakan: �Terimalah orang yang lemah (astheneo, sakit) imannya tanpa (proslambano, menerima [dalam persekutuan] tanpa syarat) mempercakapkan (diakrisis, pemisahan; penilaian; perselisihan pendapat; kemampuan untuk membedakan) pendapatnya (dialogismos, pertimbangan, keragu-raguan, pikiran, akal; rencana [kotor]; pertikaian). Roma 15:1 mengatakan: �Kita yang kuat (dunatos, berkuasa, sanggup; sekiranya mungkin, sedapat-dapatnya; orang yang berwenang/berpengaruh; orang yang kuat imannya; mahir), wajib (opheilo, harus, patut; berhutang; bersalah terhadap) menanggung (bastazo, membawa, memikul; menunjang; mengambil; melepaskan [kasut]) kelemahan orang yang tidak kuat (adunatos, tidak berdaya; tidak mungkin, mustahil) dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.
Dalam II Timotius 1:7 dikatakan, �Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang memberikan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Kata �ketakutan� dalam bahasa Yunani dikatakan deilia, yang bisa berarti ketakutan, kekecutan, sifat pengecut. Sedangkan Allah tidak pernah memberikan roh semacam itu kepada orang percaya, melainkan roh ketertiban. Kata �ketertiban� dalam bahasa Yunani dikatakan sophronismos, yang berarti kebijaksanaan, peguasaan/pengendalian diri, pertimbangan yang matang. Roh semacam inilah yang diberikan oleh Allah kepada setiap orang percaya.

Sebuah persyaratan bagi para pelayan Tuhan
Demikian juga bagi pengawas jemaat dituntut adanya sophronismos. Untuk itu dalam I Timotius 3:2 dikatakan: �Karena itu pengawas (episkopos, pemimpin, uskup, penilik, pemelihara) jemaat haruslah seorang yang dapat menahan diri (nephalios, yang jiwanya/pikirannya tenang; dapat menjaga diri; bukan peminum), bijaksana (sophron), pandai mengajar (didaktikos, cakap mengajar) orang.� Begitu juga bagi para penilik jemaat di Titus 1:8 dituntut adanya sophronismos yaitu: bijaksana, adil, dapat menguasai diri. Anak-anaknya hidup dalam iman dan hidupnya tertib, ayt 6. Orang-orang muda yang terjun dalam pelayanan pun dituntut supaya mereka dapat menguasai diri dalam segala hal, 2:8. Mengingat sudah banyak orang yang hidupnya tidak tertib, 1:10.

Penutup
Bagi orang-orang yang hidupnya tidak tertib biasanya menjadi pengacau bagi banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapatkan keuntungan yang memalukan. Untuk itu, Paulus berpesan kepada Titus dan kepada kita semua agar orang-orang semacam itu ditutup mulutnya (epistamizo, mendiamkan), 1:11. 


                                                                                                                                                 Oleh: Wawan Widjanarko