Latest News

Thursday, December 29, 2011

Waktu

W A K T U
Kolose 4:5
Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar,
pergunakanlah waktu yang ada

Pendahuluan
            Dalam bahasa Yunani eksagorazo bisa berarti memborong, menebus, mempergunakan dengan baik; memerah keuntungan sebanyak-banyaknya dari. Maksudnya rebutlah setiap kesempatan yang baik. Hal ini berarti hidup dalam kearifan (Efesus 5:15, 16) dalam zaman yang jahat ini setiap hari adalah jahat dan merusak sehingga kita tidak menggunakan waktu secara efektif, berkurang dan selalu diambil olehnya. Untuk itu kita harus selalu hidup dengan bijaksana supaya kita dapat menebus waktu dan merebut setiap kesempatan yang ada.
            Mengerti kehendak Tuhan adalah jalan terbaik untuk menebus waktu kita, Efesus 5:17, Mazmur 119:125, Pengkhotbah 8:5, 6, (dalam naskah aslinya kata �waktu� itu maksudnya waktu yang tepat). Banyak waktu kita terbuang karena tidak mengerti kehendak Tuhan, walaupun Tuhan Yesus telah melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini (Galatia 1:4). Kata melepaskan, eksaireo bisa berarti menarik kita keluar, mengambil, membebaskan, melepaskan kita dari; mencungkil; menyelamatkan atau memilih kita. (Mazmur 119:126, Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN;) Sedangkan kata �dunia jahat sekarang ini�,  mengacu pada zaman, dalam naskah aslinya (ek tou aionos tou enestotos ponerou).

Waktu dalam arti pukul/jam
            Bagi orang Ibrani, yang penting dalam waktu ialah lamanya; berlangsung berapa lama: sebentar?, lebih lama? Atau tidak tentu. Kata jam dalam bahasa Ibrani, Aram, sya�a, dalam bahasa Yunani hora, menunjuk pada suatu titik waktu yang diketahui dengan pasti, seketika terjadi, seperti yang terdapat pada kata �Pada waktu itu juga� dalam Daniel 5:5 dan Matius 8:13.
Dalam Perjanjian Baru kata khronos digunakan untuk suatu waktu tertentu, misalnya dalam Yohanes 7:33, �Tinggal sedikit waktu saja, (eti khronon mikron, hanya sedikit waktu saja [kalimat aktif yang menyatakan perluasan waktu yang akan datang]). Dalam 12:35, Tuhan Yesus berkata: Hanya sedikit (mikros, singkat) waktu lagi (eti mikron khronon) terang ada di antara kamu. Terang itu ialah Tuhan Yesus sendiri, 8:12.
Sedangkan kata kairos, digunakan untuk suatu saat (kesempatan) yang tepat, atau saat untuk memutuskan, misalnya Yohanes 7:8, �Pergilah kamu ke pesta itu. Aku tidak pergi ke situ, karena waktu-Ku belum genap.� Sedangkan kata aion, menunjuk pada suatu era atau zaman yang akan datang, seperti dalam Efesus 1:21.
Dalam Yohanes 11:9 Yesus berkata, �Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari?� satu jam adalah seperduabelas dari jangka waktu satu hari-siang. Jam dihitung dari terbitnya matahari sampai terbenamnya sama dengan 3 (Yahudi) atau 4 jam jaga (Romawi). Malam dihitung mulai dari terbenamnya matahari sampai dengan terbitnya matahari. Karena saat terbit dan terbenamnya matahari selalu berbeda-beda sepanjang tahun, maka jam di dalam Alkitab tidak dapat dikatakan secara tepat sesuai dengan jam lonceng modern. Karena tidak ada alat pengukur waktu yang tepat, maka waktu yang ditentukan dalam istilah yang lebih umum, berbeda dengan waktu yang kita miliki.
            Dalam perumpamaan para pekerja kebun anggur di Matius 20, kata �pagi-pagi benar� di ayat 1 menunjuk pada pukul 06.00. Sedangkan kata �kira-kira pukul sembilan pagi� (ay. 3), menunjuk pada jam ketiga waktu Ibrani. Di ayat ke lima, �Kira-kira pukul dua belas�, adalah jam keenam dan �pukul tiga petang� adalah jam kesembilan. Kira-kira pukul lima petang di ayat 6, 9, adalah jam kesebelas. Ketika hari malam (ay. 8) menunjuk pada pukul 18.00.
            Kira-kira pukul empat, Yohanes 1:39, adalah jam kesepuluh. Jam sembilan pagi Yesus disalibkan, Markus 15:25, Matius 20:3, adalah jam ketiga. Jam dua belas (jam keenam), kegelapan menutupi seluruh daerah Gologota dan berlangsung sampai jam tiga (jam kesembilan [antara pukul 09.00-15.00]), Markus 15:33, 34, Matius 27:45.
            Waktu yang menunjuk pada jam tiga sore atau jam tiga petang di Kisah Para Rasul 3:1 dan 10:3 itu ialah jam ke sembilan. Sedangkan kira-kira tengah hari di 10:9 itu ialah jam ke enam, seperti yang terdapat juga dalam Mazmur 55:18.

Memanfaatkan waktu
            Pujilah TUHAN pada segala waktu, Mazmur 34:2. Dalam Efesus 1:3 kata �Terpujilah� dalam bahasa Yunani eulogetos juga bisa berarti diberkatilah, harus dipuji; dibicarakan dengan baik;  yaitu dipuji disembah.
            Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya, Pengkhotbah 3:1. Karena itu manfaatkanlah waktu secara efektif selagi kita masih diberi kesempatan untuk mempergunakannya, sebab pada waktunya nanti, Allah akan meminta pertanggungjawaban itu kepada kita dalam pengadilan-Nya (17), sebab manusia tidak mengetahui waktu kecelakaan yang menimpanya secara tiba-tiba (9:12). Tetapi bagi orang yang berakal budi akan berdiam diri pada waktu itu, karena waktu itu adalah waktu yang jahat, Amos 5:13.
           
Waktu Tuhan
            Pada waktu yang dikehendaki-Nya, Ia telah menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku (Paulus) sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita, Titus 1:3. Yaitu bahwa Yesus telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan (antilutron, tebusan yang dibayar dengan uang sebagai ganti rugi; imbalan) bagi semua manusia: Itu kesaksian (marturion, kesaksian dengan bukti; ungkapan saksi; kesempatan untuk bersaksi) pada waktu yang ditentukan (kairois idiosis, pada waktu yang tepat), I Timotius 2:6, yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan penuh berkat, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan, 6:15.
Allah berfirman di II Korintus 6:2, �Pada waktu Aku berkenan (dektos, yang dihargai, yang berkenan), Aku mendengarkan (epakouo, memperhatikan) engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku menolong (boetheo, seseorang yang membutuhkan pertolongan) engkau.� Sesungguhnya waktu ini adalah waktu perkenanan (euprosdektos, dapat diterima, disambut baik) itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
Rupanya Paulus mengutip dari Yesaya 49:8 dimana ia menasehati teman-teman sekerjanya supaya tidak menyia-nyiakan anugerah Allah yang telah diterimanya pada saat Allah berkenan menyelamatkannya, II Korintus 6:1.
Demikian juga halnya dengan Daud, di saat TUHAN berkenan, ia minta tolong agar doanya dijawab oleh-Nya, Mazmur 69:14. Waktu berkenannya Allah menyelamatkan dan menolong itu oleh Lukas 4:19 disebutnya sebagai tahun rahmat Tuhan (eniautos kuriou dektos, tahun Tuhan yang berkenan), diambil dari Imamat 25:8-17, terutama ayat 10, yang merupakan tahun Yobel atau Tahun Pentakosta.
Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Aku, TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya, Yesaya 60:22.
            Yehezkiel 12:23 mengatakan, �Waktunya sudah dekat dan tiap penglihatan akan jadi.� Kitab Yehezkiel ditulis pada abad keenam sM di tepi Sungai Kebar, di kampung Tel-Abib (1:1, 3:15), tidak jauh dari kota Babel. Sekarang sudah abad ke-21, jadi sudah 27 abad sejak Yehezkiel 12:23 ditulis, lalu penglihatan apakah yang sudah digenapi? Mungkin pertanyaan kita sama dengan pertanyaan bangsa Israel tempo doeloe yang selalu meragukan kebenaran Firman Tuhan (12:22). Allah menegaskan dalam ayat 24-28, bahwa semuanya itu akan terjadi dan tidak akan ditunda-tunda lagi alias akan digenapi-Nya. Bukankah pada tahun 587 sM tembok Yerusalem telah dirobohkan oleh pasukan Babilonia dan pada tahun 70 M Yerusalem pernah diruntuhkan oleh tentara Romawi di bawah pimpinan Jendral Titus sesuai dengan nubuatan Tuhan Yesus dalam Matius 24:1, 2?
            Bagaimana dengan akhir zaman? Walaupun dalam Daniel 8:17, 19 itu berbicara tentang nubuatan akhir zaman atau akhir masa, namun menurut 11:27, 35 akhir zaman itu belum mencapai waktu yang ditetapkan (bandingkan dengan Matius 24:6) Untuk itu, Daniel diperintahkan agar menyembunyikan segala firman itu, dan memetraikan Kitab itu sampai akhir zaman; sebab banyak orang yang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan semakin bertambah, 12:4, 9. Dan Daniel pun disuruh pergi untuk beristirahat dan akan bangkit untuk mendapatkan bagiannya itu pada kesudahan zaman (ay. 13).

Hubungan antara waktu dengan eskhatologi
            Kata waktu dalam Perjanjian Baru, khususnya di kitab Injil, pada umumnya lebih menunjuk pada masa yang akan datang. Misalnya pada saat Tuhan Yesus di Gadara (kota di daerah Dekapolis, di sebelah timur sungai Yordan), ada dua orang yang sangat berbahaya (chalepos, ganas, penuh dengan kekerasan) karena kerasukan setan. Mereka berteriak kepada Yesus, katanya: �Apakah Engkau ke mari untuk menyiksa (basanizo, mengganggu; mengombang-ambingkan) kami sebelum waktunya (pro kairou)?� Matius 8:28-29. Rupanya iblis pun tahu kalau nantinya mereka akan disiksa. Tetapi apabila sebelum waktu penyiksaan itu tiba iblis telah mengalami siksaan, maka ia pun akan protes. Wahyu 12:12 mengatakan, �celakalah kamu, hai bumi dan laut! Karena iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya (thumos, hawa nafsu, murka) yang dahsyat, karena ia tahu bahwa waktunya (kairon) sudah singkat.�
            Demikian juga dalam Matius 24:22 dan Markus 13:20, disebutkan bahwa oleh karena orang-orang pilihan yang telah dipilih-Nya, Tuhan mempersingkat waktunya (hemera, waktu, zaman; hari yang ditentukan). Untuk itu, kita harus senantiasa berjaga-jaga/siap sedia karena waktu Tuhan datang pada saat yang tidak dapat diduga (pada jam/saat yang [padanya] tidak kamu duga), Matius 24:42, 44, Markus 13:33, Wahyu 3:3. Paulus juga mengatakan bahwa �Waktunya telah singkat! (sustello, memadatkan, mempersingkat, sudah singkat, dipersingkat)� dalam I Korintus 7:29.
            Sebenarnya dalam kitab Injil, kata �waktu� yang berhubungan dengan tugas dan pelayanan Tuhan Yesus itu dibagi dalam tiga tahap, yaitu belum tiba waktunya, hampir tiba waktunya, dan waktu yang sudah atau telah dilakukanNya.
Dalam Yohanes 2:4, Tuhan Yesus berkata kepada ibu-Nya: �Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.� Dalam naskah aslinya ditulis �Apa hubungannya antara Aku dan kamu?� sebuah idiom Ibrani. Peristiwa ini terjadi pada saat pesta perjamuan perkawinan di Kana yang kehabisan air anggur. Hal ini menunjukkan bahwa kalau belum waktunya Tuhan Yesus bertindak walaupun kekurangan atau kehabisan air anggur pun mujizat tidak akan terjadi, meskipun ibu kandungnya sendiri yang memohon kepadaNya. Tetapi apabila saatNya telah tiba, maka enam tempayan yang masing-masing berisi 20 � 30 galon atau sekitar 100 liter air sumur per tempayannya itu bisa berubah menjadi 600 liter air anggur. Sungguh suatu hal yang sangat luar biasa! (ayt. 6-10).
Demikian juga ketika Tuhan Yesus hendak pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya Pondok Daun, Yesus disuruh oleh saudara-saudara-Nya pergi ke Yudea untuk mengadakan tanda-tanda ajaib agar dapat dilihat oleh para murid-Nya dan oleh dunia pada umumnya. Karena waktu-Nya belum tiba, maka Yesus pun berkata: �Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu,� (7:6).
Peristiwa lain terdapat dalam ayat 30, ketika para pemuka Yahudi berusaha menangkap Tuhan Yesus. Tetapi tidak seorang pun yang dapat menyentuh-Nya, sebab saat-Nya belum tiba. Hal yang sama terdapat dalam 8:20, waktu Tuhan Yesus mengajar di Bait Allah, tidak ada seorang pun yang dapat menangkap-Nya, karena saat-Nya memang belum tiba.
Tahap kedua adalah waktunya hampir tiba. Dalam Matius 26:18, Tuhan Yesus mengatakan bahwa, waktu-Ku hampir tiba. Yaitu waktu untuk menderita penyaliban yang membawa kepada maut. Sedangkan di Lukas 9:51, disebutkan bahwa �Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga.� Hal senada terdapat pada 24:51 dan Kisah Para Rasul 1:2, 9.
Sedangkan tahap ketiga adalah waktunya sudah tiba atau telah tiba. Dalam Matius 26:45 Tuhan Yesus mengatakan: �Lihat, saatnya sudah tiba bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.� Sebenarnya sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu bahwa saat-Nya sudah tiba untuk pergi dari dunia ini kepada Bapa, Yohanes 13:1.
            Ketika Yesus masuk Yerusalem, orang banyak mengambil daun palem sambil berseru-seru, Hosana! (dalam bahasa Ibrani hoshiah-na, asal kata hosana di Perjanjian Baru yang artinya selamatkanlah sekarang, Mazmur 118:25, Matius 21:9, Markus 11:9-10) Terpujilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel! Yohanes 12:12-13. Lalu kata Yesus: Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan, (ay. 23 [baca ayat 24-27]). Bapa muliakanlah nama-Mu! Lalu terdengarlah suara dari surga: Aku telah memuliakannya, dan Aku akan memuliakannya lagi! (ay. 28). Dan dalam 13:31 dikatakan, Sekarang Anak Manusia dimuliakan dan Allah dimuliakan di dalam Dia.
            Dalam Injil Markus 1:15 Tuhan Yesus berkata: Saatnya telah genap, Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Sedangkan Injil Lukas 10:21-24 merupakan kegenapan dari kitab Daniel 12:4, 9, tentang Kitab yang disembunyikan, Matius 11:25-27. Dan apabila waktunya sudah dekat, maka perkataan-perkataan nubuatan sudah tidak boleh lagi dimateraikan, Wahyu 22:10.

Kapankah parousia itu?
            Ketika para murid-Nya bertanya tentang pemulihan kerajaan Israel, Yesus pun menjawab: Engkau tidak perlu mengetahui (oukh humon estin, bukan [urusan] kamu untuk; ) masa dan waktu (khronous he kairous, masa atau/dan waktu-waktu tertentu), yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya, Kisah Para Rasul 1:6-7. Hal ini berarti kalau Tuhan Yesus sendiri tidak akan memberitahukan kepada seorang manusia pun.
Demikian juga tentang hari kedatangan Yesus yang kedua kalinya nanti dalam I Tesalonika 5:1-2 dikatakan, tetapi tentang masa dan waktunya, Saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar (akribos, dengan saksama, dengan teliti, sungguh-sungguh) bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Hal ini berarti bahwa hari kedatangan Tuhan Yesus itu tidak dapat diduga dan tidak ada seorang pun yang tahu secara pasti, termasuk para malaekat di surga pun tidak tahu, manusia Yesus Kristus pun tidak tahu, hanya Bapa sendirilah yang tahu, Matius 24:36.

Tanda-tanda waktu akan berakhir
II Timotius 3:1 mengingatkan, �Ketahuilah bahwa hari-hari terakhir akan datang (enistamai, tiba, hadir, tersedia) masa yang sukar (chalepos, sulit, ganas, penuh kekerasan [tentang manusia]).� Yaitu orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan (episoreuo, menimbun, menumpukkan) guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya (knethomenoi ten akoen, untuk digelitik pada telinganya, karena telinganya digelitik), 4:3. Guru-guru palsu itu akan memasukkan (pareisago, membawa masuk, menyelundup) pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa (despotes, Tuan, Tuhan [tentang Allah dan Kristus], pemilik, tuan rumah) yang menebus (agorazo, membeli) mereka dan dengan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka, II Petrus 2:1.
Selain itu ada pengejek-pengejek (empaiktes, pengolok) dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsu kebejatannya, 3:3, Yudas 1:18. Demikian juga antikristus baru akan menyatakan dirinya pada waktu yang telah ditentukan baginya, II Tesalonika 2:6.  
Waktu ini adalah waktu yang terakhir, antikristus akan datang. Dari hal inilah kita mengetahui bahwa waktu ini benar-benar waktu yang terakhir, I Yohanes 2:18.

Apakah yang seharusnya kita lakukan?
            Inilah waktunya bertindak! Roma 13:11 mengatakan: �Kamu mengetahui keadaan waktu sekarang (eidotes ton kairon, dengan mengetahui kita hidup dalam waktu yang begitu menentukan), untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita daripada waktu (ketika awal, permulaan) kita menjadi percaya.�
            I Petrus 4:7 mengatakan, �Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu (sophroneo, berakal budi, berpikir sehat, berpikir secara serius atau baik-baik, berpikir jernih, tenang, menguasai diri, mampu memahami segala sesuatu dengan wajar dan tuntas tanpa gangguan) dan waspadalah (nepho, tidak mabuk, sadar, menahan/menjaga diri), supaya kamu dapat berdoa (bandingkan dengan Matius 26:41, Lukas 18:1, 21:36, Kisah Para Rasul 1:14, Roma 12:12, Efesus 6:18, Kolose 4:2, 12, I Tesalonika 5:17).

Penutup
            Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada di dalamnya, sebab waktunya (ho kairos, waktu [penggenapan]) sudah dekat, Wahyu 1:3.
Sebab itu, marilah kita dengan penuh keberanian (parresia, sikap terus terang, kepercayaan teguh, keterbukaan; kebebasan; mengakui di muka umum) menghampiri takhta anugerah, supaya kita menerima rahmat (eleos, belas kasihan [Tuhan]) dan menemukan anugerah untuk mendapat pertolongan (boetheia, dukungan) pada waktunya (eukairos, yang tepat, kesempatan yang baik [pada waktu pencobaan]), Ibrani 4:16.

                                                                                                           Oleh: Wawan Widjanarko
             

No comments:

Post a Comment