Latest News

Showing posts with label Integritas. Show all posts
Showing posts with label Integritas. Show all posts

Wednesday, June 21, 2017

Integritas Utuh

Integritas Utuh

Edy, seorang calon karyawan sebuah perusahaan ternama, gagal ditetapkan menjadi karyawan penuh. Teman-temannya heran dengan keputusan akhir perusahaan atas Edy ini. Betapa tidak! Di mata mereka, Edy adalah sosok muda yang cerdas, pintar bergaul, tekun dalam kerja, dapat diandalkan, dan berkinerja baik. Singkatnya, Edy adalah sosok yang berprospek. Ternyata, di mata perusahaan, Edy yang sesungguhnya tidak seperti yang digambarkan teman-temannya. Betul bahwa secara kualitas kerja, Edy memenuhi syarat untuk diangkat menjadi karyawan penuh. Namun, ternyata ada sisi lain dari kehidupan Edy yang terendus oleh pimpinan perusahaan. Edy lemah dalam urusan pertanggungjawaban keuangan. Inilah sisi lain yang kemudian memupus harapan Edy untuk dapat terus berkarier di perusahaan itu. Sosok baik si Edy ternyata tidak utuh. Ada celah yang mencoreng semua kesan ‘baik’ tentang dirinya dari teman-temannya. ‘Nila setitik merusak susu sebelanga’. Kita jadi ingat sebuah kata mutiara warisan orang tua kita: ‘Nila setitik merusak susu sebelanga’. Hanya karena satu kelemahan, runtuhlah semua kesan kuat tentang diri seseorang. Sungguh disayangkan. Rasanya bukan hanya Edy seorang yang mengalami kenyataan begini di dunia ini. Ada banyak cerita tentang kegagalan seseorang mengorbit ke posisi yang lebih tinggi atau bahkan kegagagalan seseorang bertahan di posisi empuk yang sedang dia duduki. Selidik punya selidik, ternyata sumbernya adalah bahwa integritas orang-orang itu tidak utuh.
Tidak demikian halnya dengan sosok Yusuf, anak Yakub, sebagaimana dikisahkan dalam Kej. 39. Di sana ia ditampilkan sebagai orang yang mampu mempertahankan integritasnya. Kinerjanya di dalam rumah majikannya (Potifar) tidak ada celahnya. Ia melakukan semua yang menjadi tanggung jawabnya dengan maksimal. Ia adalah ‘pelayan berintegritas’. Dan integritasnya itu terbukti utuh ketika ia mampu menghalau bujuk rayu sang istri majikan yang terpikat dengan penampilan lahiriah Yusuf yang mumpuni: muda, tampan, dan rajin. Ternyata, di dalam diri Yusuf bukan hanya ada 3 sifat ini. Ia punya yang keempat: menerapkan apa yang ia tahu benar dan salah. Integritasnya utuh. Dan itulah, sebabnya, dalam episode-episode selanjutnya diceritakan tentang kariernya yang terus meningkat karena ia diterima, dihargai, dan dianggap layak. Bagaimana dengan kita …? [wk]